Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejauh Mana Pemahaman Masyarakat di Daerah Soal Motor Listrik?

KLATEN, KOMPAS.com- Pemerintah akan memberikan insentif kepada masyarakat yang membeli atau mengkonversi seeda motor listrik berupa potongan harga sebesar Rp 7 juta. Namun, banyak yang belum paham soal motor listrik, seperti halnya di Jawa Tengah.

Sebagian masyarakat Klaten masih keliru dalam membedakan mana motor listrik dan sepeda listrik. Mungkin karena sepeda listrik lebih dulu tenar di masyarakat daripada motor listrik yang muncul belakangan.

“Motor listrik kan tidak bisa digunakan untuk bepergian jauh, takut kehabisan baterai di jalan, dapat potongan harga tapi kalau tidak bisa diandalkan ya sayang uangnya,” ucap Sakiyem (49), Guru di Klaten ketika ditanya terkait insentif yang diberikan pemerintah untuk pembelian motor listrik.

nversi Motor Listrik yang Dapat Insentif Harus Bersertifikat

 “Saya kurang tahu kalau pemerintah memberikan subsidi untuk beli motor listrik, di sini kan juga jarang ada motor listrik, tidak ada yang punya sepertinya,” ucap Banus (38) Wirausaha pemilik Pangkalan Gas di Klaten, menanggapi program pemerintah soal insentif motor listrik.

“Jarang yang tahu soal insentif, tapi kalau motor listrik sudah tahu, kan beberapa tetangga ada yang punya, misalkan dapat Rp 7 juta untuk beli motor listrik ya mau saja, lumayan dapat harga lebih murah untuk motor baru pakai teknologi modern,” ucap Widi (41) seorang ibu rumah tangga.

“Dapat subsidi ya mau, untuk beli motor Honda Beat saja Rp 8 juta nggak dapet, kalau motor listrik setengah harga, lebih murah dari Honda Beat, ya mau banget, bisa untuk anak sekolah,” ucap Sukini (43) buruh serabutan di Klaten.

"Tahu sekilas kalau pemerintah akan memberikan subsidi Rp 7 juta untuk membeli motor listrik, cuma tidak saya pelajari karena belum membutuhkan, sementara saya belum tertarik karena urgensinya tidak kuat, motor bensin yang dimiliki masih cukup bisa diandalkan," ucap Muiz (38) Programmer di Solo.

"Motor listrik hampir sama dengan sepeda listrik kan? Ya lebih menguntungkan, tidak perlu isi bensin, setahu saya tarif listriknya juga kecil, apalagi pemerintah mau memberikan insentif, pas dengan saya yang memang sedang berencana beli motor untuk kuliah," ucap Eva (23) Karyawan Swasta di Semarang menyikapi insentif yang akan diberikan pemerintah.

Masyarakat secara umum memang belum begitu akrab dengan motor listrik yang digadang-gadang pemerintah dapat menekan emisi karbon ini. Kecuali mereka yang memang membutuhkan motor baru, maka pengetahuan tentang motor listrik akan diburu.

Tenaga Ahli Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Bidang Kelistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan untuk menjaga sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap ketangguhan motor listrik, perlu ada standarisasi yang sudah diatur dalam Peraturan PM 65 tahun 2020.

“Jangan sampai program elektrifikasi ini dianggap sebagai main-main oknum tertentu saja, harapannya masyarakat benar-benar bisa mengandalkan motor listrik hasil konversi sekali pun, makanya ada spesifikasi yang harus sesuai, minimal kapasitas baterai 2 kW biar motor bertenaga,” ucap Inten kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Berdasarkan Peraturan PM 65 tahun 2020 tentang konversi sepeda motor dengan penggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai, daya motor listrik paling tinggi sesuai dengan klasifikasi sebagai berikut:

Berdasarkan pantauan Kompas.com, motor listrik murah di pasaran dibekali baterai rata-rata 800 Watt dengan kemampuan melaju 40 KPJ hingga 55 KPJ dan mampu menempuh jarak bervariasi dari 35 Km hingga 50 Km tergantung gaya mengemudinya.

Berbeda dengan sepeda listrik ada yang dibekali baterai kurang dari 100 Watt dengan kemampuan melaju 30 KPJ dan menempuh jarak 30 Km saja.

“Khusus untuk konversi motor listrik, paling kecil daya baterai 2 kW, sehingga masyarakat dapat mengandalkannya, bukan malah setelah dapat insentif motor tidak digunakan karena performanya membuat kecewa,” ucap Inten.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/12/140100915/sejauh-mana-pemahaman-masyarakat-di-daerah-soal-motor-listrik-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke