Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali 3 Gejala Kerusakan Mobil, Bahaya jika Diabaikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengendarai mobil, dibutuhkan juga insting yang kuat. Sebab, gejala-gejala kerusakan bisa saja terjadi saat di perjalanan.

Tak jarang gejala yang muncul diabaikan oleh pengemudi. Padahal, beberapa gejala kerusakan jika diabaikan bisa berakibat fatal.

Berikut ini beberapa gejala kerusakan yang fatal akibatnya jika diabaikan:

1. Gejala Mesin Overheat

Gejalanya bisa dilihat dari lampu indikator yang menyala. Kemudian, dari balik kap mesinnya juga biasanya akan keluar uap panas.

Mekanik Nissan Bintaro Muhammad Asrofi, mengatakan dampak dari mesin yang mengalami panas berlebih bisa sangat beragam, tergantung seberapa parah panasnya dan dipaksakan untuk berjalan atau tidak.

"Dampak atau kerusakan mesin karena panas berlebih ini merupakan kerusakan tambahan selain dari sistem pendingin mesin yang bermasalah," ujar Asrofi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

2. Gejala Ban Kempis

Tekanan udara pada ban juga penting untuk dicek secara berkala. Ketika tekanan udara pada ban berkurang, sebenarnya bisa dirasakan gejalanya.

“Bagi sebagian orang yang sudah sering berkendara sebetulnya bisa merasakan gejala ban kempis, seperti kendaraan terasa berat, stabilitas kurang, daya pengreman kurang, hingga kendaraan terkadang bisa mengarah ke satu arah atau tidak lurus,” kata On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggu Tbk Zulpata Zainal.

Tekanan udara yang kurang akan membuat temperatur ban lebih cepat panas. Sebab, permukaan ban yang bergesekan dengan aslpal semakin besar. Selain udara yang panas, ban juga harus manahan beban kendaraan yang berat.

Kondisi tersebut dapat membuat sisi samping ban tidak kuat menahan dan akhirnya mengalami pecah ban. Kondisi tersebut tentu akan sangat berbahaya bagi pengendara dan penumpang.

3. Gejala Kabin Bergetar

Fungsi engine mounting adalah sebagai dudukan mesin pada bodi atau sasis. Sehingga, posisi mesin bisa tetap terjaga. Selain itu, komponen ini juga fungsinya cukup krusial, karena meredam getaran yang dihasilkan mesin agar tidak terasa sampai ke kabin.

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), menyebutkan bahwa usia pakai engine mounting umumnya mencapai 100.000 kilometer. Jika sudah memasuki jarak tempuh tersebut, sebaiknya segera ganti dengan yang baru.

“Kalau sudah aus engine mounting-nya, timbul getaran yang besar di dalam kabin. Getaran ini membuat tidak nyaman bagi pengemudi dan penumpang,” kata Didi.

Didi mengatakan, getaran tersebut bisa terasa sampai ke setir dan kursi. Tentunya, kondisi tersebut akan membuat perjalanan menjadi tidak nyaman.

Pada kasus yang ekstrem, jika kondisi tersebut dibiarkan terus menerus, mesin akan jatuh dari dudukannya. Mesin tidak akan langsung jatuh ke tanah, tapi jatuh dari posisinya. Sehingga, dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup parah, seperti pipa yang rusak atau patah karena tertarik atau terhimpit.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/30/163851615/kenali-3-gejala-kerusakan-mobil-bahaya-jika-diabaikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke