YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang dipakai harian pada umumnya digunakan untuk mobilitas sehari-hari. Bisa digunakan untuk bekerja, mengantar anak sekolah, belanja dan lain sebagainya.
Sehingga, mobil harian perlu dirawat secara terjadwal untuk menghindari kendala di hari-hari yang padat aktivitas. Dengan demikian, mobil tersebut dapat digunakan dengan aman dan nyaman dalam menunjang mobilitas.
Selain perawatan yang terjadwal, Anda juga perlu menghindari onderdil KW untuk mobil harian. Seperti drive belt KW yang banyak ditemui di pasaran.
Foreman Aha Motor Aji Dwi Nugroho mengatakan drive belt atau sabuk penggerak memiliki peran yang krusial, tapi banyak pengendara yang masih menggunakan yang kualitasnya rendah.
“Drive belt KW masih banyak digunakan masyarakat lantaran harganya yang lebih murah dan mudah ditemukan di banyak toko spare part, padahal drive belt memiliki peran yang penting untuk berlangsungnya banyak sistem di mesin mobil,” ucap Aji kepada Kompas.com, Kamis (26/1/2023).
Dia mengatakan drive belt KW bisa dikenali dengan mudah karena memiliki material bahan yang berbeda dengan yang orisinal.
“Kalau drive belt KW ini bisa menjalankan fungsinya dengan baik sih tidak masalah digunakan, tapi kebanyakan drive belt KW memunculkan beragam masalah di mesin,” ucap Aji.
Dia mengatakan beberapa masalah yang disebabkan drive belt KW beberapa di antaranya bunyi kasar, selip, hingga putus.
“Karena kualitas bahan yang berbeda dengan yang ori, drive belt KW umumnya lebih mudah kering, sehingga akan menimbulkan bunyi berdesis di mesin, lebih parah lagi bila menimbulkan selip, itu bunyi bisa cukup kasar,” ucap Aji.
Dia mengatakan selain bahan, celah drive belt juga berpeluang tidak sama yang mengakibatkan rawan terjadi selip karena kurang menggigit pada puli.
“Di bagian dalam drive belt terdapat garis coakan atau celah, nah itu sebenarnya yang berfungsi menjaga gaya gesek agar puli bisa berputar dengan baik atau tidak selip, jika celah ini tidak sama atau kendor, akan membuat beberapa puli mengalami selip,” ucap Aji.
Dia mengatakan drive belt yang sering selip akan mudah sekali melejit dan berpeluang mengalami putus secara tiba-tiba.
“Padahal, kalau drive belt ini sampai putus maka beberapa sistem pada mesin menjadi tidak berfungsi, seperti pengisian baterai, water pump dan AC, sehingga mobil rawan mengalami masalah yang lebih kompleks,” ucap Aji.
Jadi, untuk menghindari peristiwa tersebut selain melakukan perawatan dengan rutin dan terjadwal, pemilik mobil harus memperhatikan onderdil yang digunakan. Khususnya drive belt, pastikan kualitasnya yang terbaik atau orisinal.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/27/171200215/efek-samping-pakai-drive-belt-kw-untuk-mobil-harian