JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja perdagangan ekspor dan impor kendaraan bermotor roda empat atau lebih Indonesia sepanjang 2022 bergerak positif. Pasalnya, kendati sama-sama mengalami kenaikan secara tahunan (year-on-year/yoy) torehannya masih surplus.
Melansir data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total impor mobil utuh alias completely built-up (CBU) sebesar 83.298 unit naik 74 persen dari Januari-Desember 2021.
Sementara ekspor CBU pada periode yang sama mencapai 473.602 unit, tumbuh 60 persen dibanding satu tahun sebelumnya. Sehingga walaupun semakin banyak mobil yang dibawa dan dijual ke Indonesia tetapi jumlah yang dikirim ke luar negeri lebih besar.
Hal serupa berlaku untuk ekspor-impor mobil dengan skema terurai atau completely knocked down (CKD). Di mana, tak ada impor CKD sepanjang tahun 2022 sementara ekspornya telah mencapai 96.541 set unit, naik 5 persen yoy.
Lebih rinci, jenis mobil yang diimpor dan dijual ke Indonesia mayoritas merupakan kendaraan niaga yang punya fungsionalitas untuk mendukung aktivitas industri lainnya. Sebagai contoh ialah Toyota Hilux, Mitsubishi Triton, dan Mitsubishi L300.
Sedangkan mobil buatan Indonesia yang diekspor ke luar negeri kebanyakan passanger car dan kendaraan keluarga, seperti Toyota Avanza, Toyota Fortuner, Suzuki Ertiga, Suzuki XL7, sampai Honda Brio serta Mitsubishi Xpander.
Namun sayang, untuk kegiatan perdagangan komponen otomotif masih lebih banyak impor dibanding ekspornya. Tercatat, jumlah impor bagian ini sebanyak 226.309.901 pis sementara ekspornya 166.839.841 pis.
Data menarik, dari total impor itu semuanya datang dari pabrikan Honda yang memasok beberapa bagian pada model Brio, BR-V, CR-V, HR-V, WR-V, City, serta Mobilio.
Lebih rinci, berikut rincian data ekspor-impor mobil selama 2022;
Ekspor CBU: 473.602 unit
Ekspor CKD: 96.541 set unit
Ekspor komponen: 166.839.841 pis
Impor CBU: 83.298 unit
Impor CKD: -
Impor komponen: 226.309.901 pis
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/16/134100715/rapor-ekspor-impor-mobil-di-indonesia-selama-2022