SEMARANG,KOMPAS.com – Salah satu bentuk perawatan pada kendaraan, yaitu sering melakukan pengecekan pada bagian aki. Sebab, biasanya pemilik mobil abai pada komponen itu, sampai terjadi mogok baru diganti baru.
Padahal, membiarkan aki yang bermasalah bisa berakibat fatal terutama pada sektor kelistrikan. Contoh ECU dapat arus listrik rendah, lama kelamaan besar kemungkinan terjadi korsleting. Lantas, apakah harus sesegera mungkin ganti aki baru jika terjadi masalah?
Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin mengatakan, voltase dibawah standar memang pasokan yang dibutuhkan masing-masing komponen tak sesuai standar. Tapi, kelistrikan mobil juga dilengkapi penghambat dan pemutus arus (sikring) di sejumlah komponen kelistrikan yang vital.
“Beban kelistrikan yang tak sesuai, lama-lama juga buruk. Itu malah ke performance yang terpengaruh. Bayangkan, arus ke koil sebelumnya 12 volt dan di transformasi menjadi tegangan 10.000 volt tapi terpangkas, pengapian kacau dan mana mungkin akselerasi, dan sebagain tetap sama,” ujar Syafruddin.
Menurut dia, aki yang drop juga menyebabkan arus tidak stabil. Komponen elektronik di dalam kabin cukup sensitif, saat lonjakan arus besar beban kelistrikan juga bertambah.
Lama-kelamaan, distribusi kelistrikan berhenti di salah satu komponen dan risikonya rusak. Akan tetapi ada peluang menjalar dan merusak hingga ke komponen lainnya.
Dia menjelaskan, komponen apapun, slow moving atau fast moving apalagi berhubungan dengan kelistrikan, sebisa mungkin sebaiknya langsung di ganti. Menurut Syafruddin, aki merupakan komponen kelistrikan yang paling menentukan, sumber arus, dan bahkan kerap menjadi petaka.
Oleh karena itu, Syafruddin menyarankan, tegangan aki secara berkala pun dibutuhkan cek dan analisa. Termasuk juga arus yang tersalurkan ke masing-masing komponen. Dilihat dari gejala-gejala teknis, atau tegangan masuk dan keluar, yaitu menggunakan voltmeter.
“Karakter kendaraan pemilik yang tau. Gejala aki tekor, lampu redup dan sebagainya kan juga mudah bila dijadikan bahan analisa. Tapi, untuk keseluruhan, sebaiknya dilakukan cek tegangan. Pengisian normal tegangan ada di 13,5-14,2 volt. Enggak boleh kurang atau lebih,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/13/081200315/apakah-membiarkan-aki-mobil-tekor-bisa-merusak-komponen-lain-