JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan otomotif asal Perancis, Renault dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menciptakan ekosistem kendaraan bermotor listrik di India.
Langkah terkait salah satunya diwujudkan dengan memproduksi mobil elektrik menggunakan komponen lokal.
Hal tersebut karena perseroan menilai India saat ini jadi suatu negara potensial yang bisa mengadopsi kendaraan listrik di masa depan. Meski pada tahun lalu, kontribusinya baru 1 persen dari total penjualan mobil baru.
Meski demikian, pemerintah di sana menargetkan penjualan kendaraan listrik menjadi 30 persen pada 2030. Sejurus dengannya, berbagai pemasok komponen pun akan disubsidi agar mendukung proses produksi.
Diberitakan Reuters, menurut salah satu sumber menyatakan bahwa Renault kini sedang melakukan studi atas potensi permintaan, harga, dan kemampuan manufaktur di India. Peluncuran mobil listrik itu, disebut akan terjadi pada akhir 2024.
Adapun produknya, dalam tahap awal diprediksi kuat merupakan Kwid Electric.
Kata sumber terkait langkah ini mejadi bagian rencana luas Renault untuk menghidupkan kembali penjualan di negara yang tetap menguntungkan walau penjualan pada 2022 lebih kecil dari sebelumnya.
Namun sejauh ini Renault India menolak berkomentar tentang rencana tersebut. Tetapi ia mengtakan bahwa perusahaan memiliki fokus yang kuat terhadap elektrifikasi global dan tak menampik bila India sebagai salah satu pasar kuncinya.
"India akan memainkan peran penting di proyek masa depan Renault-Nissan tetapi rencana lokal tak akan difinalisasi sebelum perjanjian global soal restrukturisasi aliansi tercapai," kata sumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Diketahui, Renault saat ini sudah memproduksi Kwid EV di China yang dijual dengan nama City K-ZE. Mobil ini diekspor ke Prancis sebagai Dacia Spring dan merupakan mobil listrik terlaris pada tahun lalu.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/10/160100115/renault-berencana-produksi-mobil-listrik-di-india