YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Busi iridium banyak digunakan oleh mobil-mobil modern karena usianya jauh lebih awet daripada busi standar yang terbuat dari nikel. Selain lebih panjang usia pemakaiannya, busi dengan material iridium terbukti lebih bagus dalam memercikkan bunga api.
Dengan kualitas pengapian yang lebih bagus ini, maka banyak pihak mengganti busi standar dengan busi iridium. Baik dari bawaan pabrik, atau pun mobil-mobil bensin umum lainnya bisa menggunakan busi iridium.
Hal itu membuat busi iridium banyak dijual di pasaran. Hanya saja masyarakat sering terkecoh dengan busi iridium KW, karena komponen mobil ini dibanderol dengan harga yang lebih murah. Padahal, kualitas busi KW dan ori tentu tidak sama. Lantas, bagaimana cara membedakannya?
Service Advisor Aha Motor Fahrudin mengatakan busi iridium dengan merek yang sama serta kode busi yang sama seharusnya memiliki kualitas dan bentuk fisik yang sama, namun busi iridium KW bisa dibedakan bila dilihat secara seksama.
“Keduanya sama-sama memiliki ujung elektroda lancip menyerupai jarum, namun bentuk elektrodanya berbeda, bila dibandingkan, busi NGK iridium untuk Nissan Grand Livina asli bentuk ujung elektrodanya yang terbuat dari logam ada gundukan sebelum lancip seperti jarum,” ucap Fahrudin kepada Kompas.com, Kamis (15/12/2022).
Dia mengatakan bentuk gundukan dari keramiknya juga berbeda antara busi yang asli dan KW.
“Busi iridium yang asli memiliki ujung elektroda dari keramik lebih panjang, sementara busi KW nya lebih pendek, padahal kode busi yang tertera sama,” ucap Fahrudin.
Dia mengatakan perbedaan kedua busi juga bisa dilihat di pangkal busi yang terbuat dari material logam.
“Pada pangkal busi terdapat bekas cetakan, nah pada busi NGK iridium KW bekas cetakannya terlihat lebih jelas dan lekukannya kasar, sedangkan yang asli lebih halus bahkan sekilas seperti rata,” ucap Fahrudin.
Selain dari bentuk fisiknya, yang membedakan busi KW dan asli adalah kualitas dan harga.
“Busi KW biasanya memang harganya lebih murah di pasaran, bahkan mencapai tiga kali lipat dengan yang asli, namun kualitasnya berbeda dengan yang asli,” ucap Fahrudin.
Dia mengatakan busi KW biasanya tidak mampu membakar campuran udara dan bakar dengan sempurna.
“Busi KW memiliki kemampuan dalam memercikan bunga api yang berbeda, sehingga hasil pembakarannya juga berbeda, lebih buruk, selain itu ketahanan busi KW tidak seawet busi iridium yang asli," ucap Fahrudin.
Sementara itu, menurut Technical Support Product Specialist NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano, busi palsu bisa dilihat dari detail fisiknya. Dia mengatakan ada tiga poin yang bisa diamati sebagai indikator busi asli dan palsu.
"Ada tiga poin yang bisa diperhatikan untuk mengindikasikan apakah busi yang dibeli palsu atau bukan. Bukan hanya sekadar dari harga saja, tapi juga bisa dilihat dari ciri-ciri bentuk atau fisiknya juga," kata Diko saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/8/2020).
Dia mengatakan, busi asli dan palsu bisa dibedakan dari tulisan yang ada di bodi busi karena ditulis dengan teknologi laser, yang pasti rapi. Bisa juga dilihat di gasket busi yang didesain dengan sedemikian rupa agar tidak mudah lepas. Dan yang paling penting busi asli memiliki kode produksi.
"Untuk tulisan itu pakai marking laser jadi tidak mungkin tidak rapih, bisa dipastikan tidak ada cacat. Paling sulit lagi itu kode produksi, karena ada dibagian besi pada busi, untuk NGK biasanya berupa empat digit dan kombinasi. Jadi harap perhatikan, baik-baik," ucap Diko.
Dia mengatakan tulisan tersebut sangat kecil, sehingga sulit untuk dipalsukan menurut Diko.
Jadi, untuk membeli busi iridium jangan tergiur dengan harga yang jauh lebih murah, sebaiknya dipastikan dulu keasliannya sebelum membeli.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/16/171200715/bagaimana-cara-membedakan-busi-iridium-kw-dan-ori-