YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bus pariwisata merupakan alat transportasi darat yang cukup digemari masyarakat untuk bepergian.
Umumnya, bus pariwisata memiliki bodi yang baru dan punya desain menarik sehingga nyaman bila digunakan untuk bepergian.
Namun, faktanya tidak semua bus pariwisata yang beredar di masyarakat memiliki kelayakan yang setara. Ada juga bus pariwisata yang memiliki bodi sudah tua dengan biaya sewa yang jauh lebih murah.
Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan mengatakan, perlu diadakan lembaga semacam badan akreditasi nasional untuk memberikan penilaian kepada setiap bus pariwisata.
“Kalau pemerintah fokus memaksa perusahaan bus pariwisata untuk memperbaiki kualitasnya, itu bakalan capek karena banyak sekali elemen yang perlu diperiksa, tapi kalau diadakan akreditas semacam BANPT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) masyarakat yang akan membuat perusahaan bus berbenah,” ucap Wildan.
Dia mengatakan dengan demikian, perusahaan bus akan berlomba memperbaiki kualitas pelayanannya agar bisa mendapatkan nilai baik.
“Jika perusahaan tidak mendapatkan nilai baik, maka secara otomatis akan ditinggalkan oleh masyarakat, apalagi bila penilaian bus pariwisata ini jelas dan mudah diakses oleh siapa saja,” ucap Wildan dalam Forum Kehumasan dan Media Rilis 'Keselamatan Bus Pariwisata di Indonesia (Studi Kasus Kecelakaan Bus Wisata di Tebing Bego Bantul)'.
Dia mengatakan cara tersebut berhasil diterapkan di universitas, bahwa akhirnya orang berlomba masuk ke universitas dengan nilai akreditasi yang tinggi.
“Pihak universitas juga bakal berupaya memperbaiki kualitas kampus agar masyarakat banyak yang mendaftar, harapannya hal semacam ini juga bisa diterapkan pada bus pariwisata,” ucap Wildan.
Dia mengatakan masyarakat akan memilih dengan mempertimbangkan biaya dengan keamanan serta kualitas yang ditawarkan oleh bus pariwisata tersebut.
“Masyarakat akan memilih dengan mudah, mau pilih bus pariwisata yang biaya sewanya murah tapi berisiko atau mau mengeluarkan biaya agak banyak tapi fitur keamanan bus lengkap serta ditawarkan beragam fasilitas,” ucap Wildan.
Jadi, jika wacana tersebut bisa diterapkan pada bus pariwisata, sebagai penumpang dan penggemar bus pariwisata tentu akan sangat terbantu. Dan ini menjadi kabar baik bagi dunia pariwisata, khususnya di Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/05/094200615/jaga-kualitas-bus-pariwisata-butuh-lembaga-akreditasi