Konsepnya sederhana, kaki-kaki kekar membuat tampilan motor jadi lebih sangar. Tak sedikit pula yang mengaplikasikan komponen copotan motor gede (moge) sebagai jalan pintas untuk menunjang penampilan.
Yusa Firdaus, modifikator dari bengkel 902 Garage, mengatakan, tak sedikit pemilik motor sport 150cc dan 250cc memaksakan memakai limbah moge yang membuat motor justru tidak nyaman dikendarai.
Yusa mengatakan, konsumen dan modifikator mesti pintar memilih limbah moge terutama untuk motor sport 150cc. Sebab jika pakai lengan ayun dan pelek terlalu lebar maka posisi rantai di gir roda belakang dan mesin tidak lurus.
"Untuk motor 150cc, copotan motor 250cc biasanya diturunkan ke 150cc, itu lebih rekomendasi,” kata Yusa.
Pun demikian untuk motor sport 250cc, menurut Yusa maksimal ialah moge 600cc, sebab jika di atas itu kurang sesuai sebab kaki-kaki terlalu kekar.
“Pelek moge 1.000cc itu biasanya gir keluar banget, ketika kita masukin ke frame 250 cc, gear depan dan belakang tidak settle biasanya. Ini makanya disarankan pakai velg maksimal di 600cc, gir itu tetap tetap di jalurnya,” kata dia.
Terakhir kata Yusa ialah usahakan jangan pakai limbah moge yang terlalu lama alias jadul. Misal motor produksi 2020 jangan pakai limbah moge tahun 90-an karena secara kualitas juga sudah berkurang.
“Kalau bisa part moge jangan terlalu jadul. Alasannya ialah moge jadul berat, jadi bikin bobot tambah berat," kata Yusa.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/09/120200715/patokan-pakai-limbah-moge-untuk-motor-sport-150-250cc