Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengaku Tertekan, Quartararo Minta Maaf Usai Melakukan Aksi Bungkam

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai melakukan aksi bungkam menyusul hasil buruk di MotoGP Thailand, Fabio Quartararo meminta maaf menjelang Grand Prix Australia.

Seperti diketahui, juara dunia MotoGP 2021 itu mengalami masa sulit di tiga seri terakhir MotoGP 2022. Bahkan di MotoGP Thailand, Quartararo hanya mampu finis di posisi ke-17.

Hasil tersebut membuatnya tak mendapatkan tambahan poin. Alhasil, jarak antara Quartararo dengan Francesco Bagnaia yang berada di posisi kedua klasemen sementara semakin tipis, yakni hanya selisih dua poin.

Usai balapan di Sirkuit Buriram, Quartararo pun bungkam. Rider 23 tahun itu mendiamkan seluruh anggota tim dan media usai balapan akibat kekecewaan yang mendalam.

Sikap diam Quartararo pun menjalar di media sosial. Akun Instagram pribadinya sempat menghilang. Namun, tak berselang lama akun tersebut muncul lagi tanpa foto profil dengan keterangan biodata ‘having a break’.

Saat konferensi pers MotoGP Australia, rider berusia 23 tahun itu pun mengungkapkan permintaan maaf.

"Saya mengambil keputusan untuk tidak berbicara dengan media dan saya meminta maaf kepada semua orang yang berada di Thailand. Itu sangat sulit dan saya tidak punya perasaan,” ucap Quartararo, dikutip dari Crash, Jumat (14/10/2022).

“Tentu saja saya mengharapkan balapan yang jauh lebih baik. Kami membuat kesalahan sejak awal dimulai dengan tekanan ban yang sangat tinggi dan pada akhir balapan itu sulit,” lanjutnya.

Quartararo melanjutkan, saat ini dirinya tengah fokus memikirkan pertarungan gelar juara dunia. Tidak hanya dengan Bagnaia, tetapi juga Aleix Espargaro, Jack Miller dan Enea Bastianini.

“Kami harus memikirkan kejuaraan, tetapi saya ingin menjalaninya balapan demi balapan. Poin saya dengan Pecco hampir sama, tetapi untuk saat ini saya tidak hanya melihat Pecco, Masih ada Aleix, Jack, Enea, yang bertarung untuk mengumpulkan poin,” katanya.

Meski begitu, Quartararo mengaku cukup pede menghadapi pertarungan gelar. Mengingat dirinya sudah memiliki pengalaman yang diperoleh baik dari keberhasilan maupun kegagalan yang dilaluinya pada musim 2020 dan 2021.

“Memiliki gelar dari tahun lalu memberi saya lebih banyak kepercayaan diri dan pengalaman. Sementara pengalaman dua tahun terakhir (saat bertarung dengan Mir) membantu saya untuk tetap tenang dalam situasi ini,” kata dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/14/153706715/mengaku-tertekan-quartararo-minta-maaf-usai-melakukan-aksi-bungkam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke