JAKARTA, KOMPAS.com – Belakangan ini peluncuran sepeda motor listrik banyak dilakukan oleh merek-merek baru yang mencoba peruntungan di industri otomotif Tanah Air.
Ada yang berasal dari merek besar, tapi banyak juga berasal dari China, lalu di-rebranding menjadi merek lokal.
Fenomena ini begitu terasa dari berbagai motor listrik yang banyak meluncur di Indonesia, umumnya punya kesamaan, mulai desain, teknologi, atau asal pabrik yang serupa.
Namun satu hal yang jelas terlihat, desain motor listrik umumnya terasa sangat futuristis dan berbeda jauh dengan motor konvensional.
Padahal desain jadi salah satu pertimbangan orang beralih ke motor listrik. Hal ini dikatakan oleh Awan Setiawan, Head of E-Motor Division PT Terang Dunia Internusa (United E-Motor).
“Jadi kalau kita meminta orang pindah ke sesuatu yang baru, tidak boleh meninggalkan kebiasaan yang lama. Tentunya yang pertama itu modelnya,” ujar Awan, kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurut Awan, dengan desain yang mirip dengan motor matik dengan mesin bakar internal, maka orang tidak akan sadar sepenuhnya kalau produk ini adalah motor listrik.
“Utamanya masih mirip motor konvensional. Karena untuk mengubah kebiasaan orang kan sulit,” ucap Awan.
Kemudian karena motor listrik minim suara, juga jadi hambatan orang untuk memiliki kendaraan ramah lingungan ini.
Oleh sebab itu, motor listrik United misalnya, menyematkan suara buatan. Adapun dari sisi desain, sengaja disiapkan buat model TX1800 dan TX3000.
“Salah satunya suara juga. Jadi model, suara, itu salah satu strategi kami agar orang mau pindah ke motor listrik. Biar tidak ada bedanya,” kata Awan.
"Desain ini ada di internal pabrik, R&D, dan sebagainya sudah dari 2019. Ini desain memang buat konsumen Indonesia," tutur dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/05/194100215/desain-jadi-pertimbangan-orang-beralih-ke-motor-listrik