JAKARTA, KOMPAS.com - Aleix Espargaro gagal meraih poin karena insiden pada MotoGP Jepang. Namun, dia mengaku tidak marah, melainkan sedih atas kejadian tersebut.
Pada MotoGP Jepang, Aleix terpaksa kembali ke pit untuk menukar motornya yang masih menggunakan mode Eco Mapping. Hal tersebut terjadi karena kesalahan dari tim mekaniknya.
Meski bisa memperbaiki posisi selama balapan, tapi Aleix hanya finis di urutan ke-16. Artinya, dia tetap saja tidak bisa meraih poin satu pun.
"Saya cukup sedih, bukan marah, atas apa yang terjadi pada Minggu. Saya ke Tokyo, makan malam dengan tim, saya sayang dengan setiap orangnya, dan mereka lebih kecewa dari saya," ujar Aleix, dikutip dari Crash.net, Kamis (29/9/2022).
Aleix mengatakan, dia akan memperbaikinya dengan meraih poin pada MotoGP Thailand 2022. Kesalahan yang terjadi pada seri sebelumnya akan dijadikan pengalaman berharga untuk menganalisa ulang semuanya.
"Itu tidak sesederhana yang terlihat. Itu adalah kesalahan manusia, bisa saja terjadi. Saya kecewa bukan hanya karena kesalahannya, tapi bagaimana balapan berjalan," kata Aleix.
Dia mengaku terkejut melihat Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia, dua rival terdekatnya dalam klasemen sementara MotoGP 2022, ternyata malah berebut posisi kedelapan.
Sementara dengan performanya pribadi, dia yakin bisa lebih baik dari itu. Sekarang, Aleix tertinggal 25 poin dari Quartararo.
"25 poin tidaklah banyak. Tingkat persaingan sangat tinggi. Jika yang memimpin klasemen memiliki hari buruk, dia bisa finis di luar sepuluh besar. Saya sangat positif. Saya harap kita bisa balapan di kondisi kering. Tapi, jika basah, saya juga kencang seperti di Jepang," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/30/074200315/bukan-marah-aleix-justru-sedih-dengan-insiden-motogp-jepang