JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) mencatat pertumbuhan penjualan mobil listrik di dalam negeri terus mengalami pertumbuhan positif setiap tahunnya. Bahkan pada periode 2021-2022, mencapai 38,5 persen dari periode 2015-2020.
Berdasarkan catatan perseroan, selama periode tersebut terdapat 3.251 unit kendaraan listrik Toyota, mencangkup 10 model mobil hibrida (Hybrid Electric Vehicle/HEV), 2 model Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan 1 model Battery Electric Vehicle (BEV) yang terjual.
Sementara periode sebelumnya, yaitu 2015-2020 dengan hanya 9 model HEV, 1 model PHEV, dan 1 model BEV total penjualannya 2.346 unit. Capaian ini juga naik dari periode 2009-2014 yang hanya mencapai penjualan 1.220 unit.
Dikatakan Marketing Planning and New Business Division Head TAM Lina Agustina, capaian tersebut didominasi oleh model kendaraan hibrida yang semuanya berstatus completely built-up (CBU).
"Perkembangan kendaraan listrik kini sangat positif di Indonesia. Dengan total hampir 7.000 unit (6.817 unit), sudah mengurangi lebih dari 7.000 ton emisi CO2 di Indonesia," kata Lina di Menara Astra, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
"Model BEV sudah kita jual melalui Lexus UX300e," lanjut Lina.
Hal tersebut tentu akan terus bergerak masif, seiring komitmen Toyota untuk menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan, setidaknya sampai 2030.
Pada periode itu, dikatakan bahwa Toyota dan Lexus akan memiliki 35 model BEV dan 30 persen dari total penjualan secara global berasal dari kendaraan listrik.
Guna mencapai target terkait, beragam strategi mulai dibentuk oleh perseroan dengan skema multi-pathway. Tujuannya, supaya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Sebab, langkah yang bertujuan demi mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan bermotor tersebut harus dilaksanakan secara bersama-sama. Dalam artian, seluruh kelas harus memiliki akses yang sama.
"Proses transisi dari kendaraan internal combustion engine (ICE) ke mobil listrik penuh itu belum tentu terjangkau oleh masyrakat dan impact-nya terhadap carbon reduction juga tanda tanya. Sehingga kami hadirkan banyak pilihan ke konsumen," kata Lina.
"Jadi pilihannya ke mereka, tergantung affordibillity dan aspek-aspek lainnya, apakah mau ke HEV, PHEV, atau bahkan langsung ke BEV," tambah dia.
Ia pun mengingatkan musuh bersama saat ini bukanlah pada jenis kendaraan, jenis mesin, maupun jenis teknologi pada suatu kendaraan bermotor. Tetapi, pada tingkat emisi yang dihasilkan (carbon footprint).
Dalam waktu dekat, guna mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri, Toyota juga menyebut akan menghadirkan mobil elektrifikasi baru tahun ini. Namun Lina masih enggan mengungkap lebih jauh.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/28/154100915/penjualan-mobil-listrik-toyota-naik-40-persen-di-tahun-ini