JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Air ev sudah diluncurkan sejak GIIAS 2022. Animo masyarakat mengenai mobil listrik mungil ini pun cukup tinggi, bahkan diklaim SPK sampai saat ini sudah menyentuh 3.000 pemesanan.
Penasaran bagaimana rasanya mengemudi Wuling Air ev di jalan perkotaan, Kompas.com turut mengikuti acara Wuling dengan tajuk Air ev Green Mobility Experience pada hari Senin (19/9/2022).
Acara ini merupakan aktivitas keliling Jakarta dengan rute Creative City Journey. Perjalanan dimulai dari Wuling Center Kebayoran Lama-Pantai Indah Kapuk (PIK)-Taman Wisata Alam Mangrove-Stasiun BNI City Sudirman-Rumah Wijaya Melawai-Senayan Park.
Pada kesempatan ini, Wuling Air ev yang digunakan adalah tipe long range, jadi yang paling tinggi. Memiliki baterai 26,5 kWh, Air ev long range bisa menempuh jarak sekitar 300 Km, sangat cukup untuk seharian keliling Jakarta.
Sebelum dimulai, posisi baterai ada di level 99 persen dengan jarak tempuh 295 Km. Redaksi pun berangkat sekitar puku 10.00 WIB dari Wuling Center.
Ketika pertama berangkat menuju PIK, redaksi duduk jadi penumpang depan. Untuk posisi duduk memang terbilang lumayan lega, ruang kaki cukup lega, begitu juga head room, masih menyisakan ruang sekitar lima jari reporter. Perlu diketahui, tinggi reporter adalah 178 cm.
Selain itu, banyak juga area penyimpanan terbuka, baik cup holder, sampai laci. Namun di sisi penumpang depan, tidak ditemukan glove box, melainkan hanya jaring saja.
Perjalanan ke PIK melalui Tol Jakarta-Tangerang dan diteruskan ke JORR dan keluar di PIK. Selama di jalan tol, Air ev dicoba performanya, menggunakan mode sport, membuat mobil listrik lincah berlari di tol.
Kecepatan 100 kpj bisa diraih dengan mudah. Cuma, ada peringatan berupa suara yang keluar dari sistem Wuling, berkata kalau batas kecepatan mobil adalah 80 kpj, kami pun segera menyesuaikan laju kendaraan.
Selain itu, fitur regenerative braking juga dicoba dan punya tiga tingkatan, lemah, normal, dan kuat. Menurut redaksi, posisi regenaerative di kuat, memberi efek yang kuat, seperti ada engine brake dan bisa lebih efisien dalam pemakaian daya.
Ketika sampai di PIK, maka diuji juga bagaimana performa suspensi dari Air ev. Mengingat jalanan PIK yang cukup bergelombang, bisa diredam dengan baik oleh kaki-kaki Air ev.
Aktivitas redaksi bersama teman media lain di PIK adalah makan siang dan pergi ke Taman Wisata Alam Mangrove. Tujuannya, selain mobilnya yang bebas emisi, sebagai manusia juga harus melestarikan alam, salah satunya dengan menanam mangrove.
Saat kembali ke mobil, berkat adanya sistem Internet of Vehicles (IoV), AC mobil bisa dinyalakan dari jarak jauh. Hasilnya, saat masuk ke kabin, walaupun mobil dijemur di bawah matahari, kabin tetap sejuk.
Setelah itu, kami pun melanjutkan perjalanan ke Stasiun BNI City di Sudirman. Beruntung jalanan masih terbilang sepi, jadi bisa dengan cepat sampai ke lokasi dan foto bersama di roof top sampai jalanan yang terkenal karena 'Citayam Fashion Week'.
Sejak dari Stasiun BNI, redaksi ambil alih kemudi, jadi driver. Kebetulan, jalan Sudirman sudah lumayan ramai dengan orang yang pulang kerja, jadi bisa dicoba betapa lincahnya Air ev di tengah kemacetan Jakarta.
Selain itu, Air ev ini juga mobil listrik, sehingga bebas ganjil genap. Jadi tidak perlu khawatir saat ingin memasuki area ganjil genap dan tidak akan diberhentikan oleh Polisi.
Dimensinya yang kompak (2.974 mm X 1.505 mm X 1.631 mm) membuat manuver di tengah kemacetan sangat mudah, terutama mau pindah lajur. Wuling Air ev juga punya radius putar kecil, 4,3 meter.
Sambil berjalan di kemacetan, redaksi sangat senang pada sistem auto hold yang tersedia. Jadi ketika lama menunggu lampu merah, kaki bisa diangkat dari pedal rem dan mobil tetap diam, sampai pedal gas kembali ditekan untuk maju.
Selama perjalanan di malam hari, redaksi cukup puas dengan sistem pencahayaan di Air ev. Lampu depan dan belakang yang sudah full LED terlihat terang, membantu visibilitas pengemudi.
Selain itu, pada bagian kabin kebanyakan kontrol kendaraan punya lampu LED yang menyala. Misal dari kenop putar transmisi, jendela kiri dan kanan, rem tangan electronic, sampai kendali yang ada di setir.
Perjalanan pun berakhir di Senayan Park, diperiksa juga level baterai kini ada di angka 62 persen. Selain itu, sisa jarak tempuhnya masih ada sekitar 160 Km, jadi tersisa cukup banyak.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/20/142016615/menguji-wuling-air-ev-diajak-keliling-jakarta