SEMARANG, KOMPAS.com - Ban mobil yang sudah aus atau habis, wajib diganti lantaran bersangkutan dengan unsur kenyamanan dan keselamatan.
Namun tak hanya mengganti ban saja. Setelah itu pemilik mobil juga wajib melakukan proses balancing. Hal ini bertujuan agar kaki-kaki stabil dan nyaman dikendarai.
Menurut Product Development Manager Otobox Indonesia Supermarket Ban Aan Nugroho, ban baru dan ban lama yang terpasang di mobil mempunyai bobot massa yang berbeda. Karena itu balancing dilakukan agar pelek dan roda seimbang.
"Massa jenis ban baru dan ban lama yang terpasang di roda mobil tentu berbeda. Dengan balancing bobot pelek dan ban diseimbangkan," kata Aan, kepada Kompas.com, Jumat (5/8/2022).
Aan melanjutkan, ban dan pelek yang tidak seimbang berisiko menyebabkan getaran setir pada kecepatan tinggi.
"Setir tidak stabil bisa terjadi pada kecepatan tinggi atau lebih dari 60 kilometer per jam (kpj)," lanjut dia.
Tak hanya getar, roda yang tidak balance tapi kondisinya parah dapat membuat setir mobil goyang.
Kondisi permukaan ban bisa terpengaruh, efeknya tingkat keausan permukaan bisa tidak rata. Tapak ban bagian tengah bisa habis lebih dahulu.
"Mirip seperti halnya penggunaan tekanan udara ban tidak sesuai. Alur permukaan ban bagian tengah bisa habis," ucap dia.
Terpisah, Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, spooring dan balancing roda sangat dianjurkan setelah pergantian ban. Setelan kaki-kaki dan roda yang seimbang bisa membuat handling mobil stabil.
"Cek spooring dan balancing roda agar bisa mengetahui adanya masalah kaki-kaki mobil. Kondisi jalan menyebabkan setelan kaki-kaki mobil berubah," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/06/112200515/kenapa-mobil-yang-ganti-ban-baru-wajib-balancing-