Nusa Dua, Kompas.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) akan memasarkan mobil listrik di Indonesia tahun ini. Model yang paling mendekati adalah bZ4X karena model terebut sudah beberapa kali terlihat di Bali untuk perhelatan G20.
Diprediksi momen perkenalan, paling memungkinkan adalah saat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), 11 Agustus 2022 mendatang.
Anton Jimmy Suwandy, Direktur Pemasaran TAM, mengatakan, untuk pengiriman pertama, yang akan digunakan untuk persiapan G20, pihaknya bakal memboyong dua model bZ4x ke Indonesia.
TAM akan mengimpor crossover listrik itu secara utuh dari Jepang alias berstatus completelty built-up (CBU). Toyota bZ4x di Jepang dipasarkan dalam dua varian pilihan.
Pertama, varian motor listrik tunggal (IxM) berdaya 150 kW berpenggerak roda depan. Tenaga yang dihasilkan mencapai 201 Tk dan torsi 266 Nm, dengan estimasi jarak tempuh sekali baterai terisi penuh hingga 500 Km. Akselerasi 0-100 Kpj diklaim 8,4 detik.
Varian kedua, adalah motor listrik ganda (2x1YM) berpenggerak all wheel drive (AWD) menawarkan sensasi yang lebih galak. Tenaga yang dihasilkan 215 Tk dan torsi 388 Nm, dengan akselerasi 7,7 detik untuk 0-100 Kpj.
Tapi, tetap harus ada kompensasinya, yaitu jarak tempuh yang lebih pendek, hanya 460 Km jarak tempuh saat baterai terisi penuh.
“Di Jepang tersedia 2 varian, tapi jika nantinya jadi dijual di Indonesia tentunya akan mengikuti kemauan pasar,” ucap Anton kepada Kompas.com di Nusa Dua, Bali, Rabu 27/7/2022).
Kedua varian ini sama-sama dibekali baterai 71,4 kWh, 335 volt, yang bisa menggunakan cas jenis arus DC dengan daya pasokan maksimum hingga 150 kW. Mengecas mobil pakai SPKLU cepat butuh waktu 30 menit dari posisi kosong hingga 80 persen.
Toyota juga menawarkan opsi fitur tambahan berupa atap panel surya yang bisa membantu cas baterai. Sistem ini bisa menampung tenaga setara dengan jarak tempuh 1.800 Km dalam setahun.
Stok Terbatas
Toyota bZ4x dipasarkan di Jepang lewat metode penyewaan disebut Kinto, dengan biaya 770.000 yen setara Rp 84,8 juta untuk permohonan pemesanan pada varian termurah. Tiap bulan, setiap penyewa diwajibkan bayar 107.800 yen (Rp 11,8 juta) selama 4 tahun. Biaya ini sudah termasuk pajak, asuransi, pemeriksaan, dan perawatan bulanan.
Dalam 4 tahun pertama penyewaan, konsumen juga mendapatkan subsidi mobil listrik di Jepang, sehingga biaya sewa jadi lebih murah, cuma 88.220 yen (Rp 9,7 juta) per bulan. Pada tahun kelima, subsidi sudah habis, tetapi biaya sewa turun jadi tinggal 75.460 yen (Rp 8,3 juta) per bulan dan terus berkurang 5.390 yen (Rp 590.000an) setiap tahun berikutnya.
Terkait harga jual, sampai saat ini Anton mengaku belum diputuskan, masih fokus pada kelancaran pengiriman unit dari Jepang.
“Pastinya, harga akan lebih murah dari Lexus (UX300) karena memang mengisi segmen di bawahnya,” ucap Anton.
Prinsipal Toyota di Jepang saat ini lagi dihantam kesulitan berupa pasokan komponen yang cukup parah. Sejumlah kota di China yang melakukan lockdown akibat pandemi, berpengaruh langsung kepada kelancaran pasokan komponen, salah satunya cip semikonduktor.
Dampak yang ditimbulkan, membuat pabrik Toyota di Jepang jadi biarpet. Terakhir, TMC sudah mengumumkan menghentikan pesanan sementara untuk dua model andalan, Harier dan Land Cruiser 300 yang baru saja meluncur.
“Kondisinya memang lagi sulit, karena memang stok mobil listrik bZ4x ini terbatas,” ucap Anton.
Toyota bZ4x merupakan mobil resmi para delegasi tamu kenegaraan G20 di Nusa Dua, Bali, November mendatang. Total, 143 unit disiapkan untuk menopang kelancaraan acara internasional itu.
Sementara itu, data Gaikindo mencatat kalau TAM baru berhasil mengimpor 58 unit bZ4x dari Jepang ke Indonesia dan lagi menghadapi kendala produksi di negeri matahari terbit.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/28/163227815/bocoran-rencana-toyota-indonesia-untuk-mobil-listrik-bz4x