JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian wilayah di Jabodetabek tengah mengalami hujan yang cukup deras. Bagi para pengguna kendaraan aktif khususnya mobil, maka ada berbagai aspek yang harus diperhatikan.
Hal tersebut guna memastikan kendaraan terkait selalu dalam keadaan baik dan optimal ketika hendak digunakan kembali. Serta, mengurangi potensi adanya kerusakan di beberapa bagian tertentu.
Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, mobil sebaiknya langsung dibilas atau dicuci setelah digunakan dalam kondisi hujan.
“Kalau mobil tidak segera dibersihkan padahal baru saja digunakan saat hujan kotoran bisa saja masuk ke bagian clear coat. Apalagi jika mobil digunakan untuk menerjang genangan air laut atau rob,” ujar Didi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Untuk mobil yang terkena air laut, menurut Didi, potensi kerusakan seperti terjadinya karat pada bagian mobil akan lebih besar. Sebab, kandungan garam pada air laut cukup tinggi.
Selain berpotensi merusak bodi, mobil yang tidak langsung dibersihkan setelah terkena air hujan juga akan berdampak pada bagian kaca.
Hal serupa juga dikatakan Robby Kurnia, CEO Autoglaze Indonesia, Menurut dia, air hujan yang tidak segera dibilas dan dibiarkan mengering bisa membuat timbulnya bercak seperti garam.
"Kalau jarang dibersihkan bisa timbul seperti itu. Jadi sebaiknya langsung dibilas atau dicuci biasa saja tanpa menggunakan sabun,” kata Robby.
Lalu, yang paling penting, menurut Robby, adalah proses mengeringkannya. Sebaiknya dilap sampai benar-benar kering.
Apabila air dibiarkan mengering sendiri, salah satu dampak yang diperoleh ialah kaca mobil yang cepat berjamur dan cat eksterior menjadi kusam.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/17/170100115/malas-cuci-mobil-setelah-terkena-hujan-ini-dampaknya