Toyota Fortuner Hybrid Dijadwalkan Meluncur 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pabrikan mobil sedang gencar melakukan elektrifikasi pada model kendaraannya. Tak terkecuali Toyota, yang belum lama ini dikabarkan sudah menyiapkan Fortuner Hybrid.

Dikutip dari Gaadiwaadi.com, Selasa (5/7/2022), Toyota akan menyematkan teknologi hybrid yang dipadukan dengan mesin diesel. Selain itu, akan ada sederetan fitur canggih juga yang diaplikasikan.

Generasi ketiga dari Fortuner ini kabarnya akan dibangun menggunakan platform TNGA-F. Platform tersebut akan dirancang khusus untuk mobil yang memakai sasis ladder frame, seperti pada Toyota Land Cruiser 300.

Terkait dapur pacunya, Fortuner akan mengadopsi teknologi mild hybrid. Dengan teknologi tersebut, sistem hibridanya akan membantu akselerasi, karena torsi pada rpm rendah meningkat.

Selain itu, sistem mild hybrid ini juga sekaligus membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien dan menekan emisi gas buang. Sebab, mesin mobil akan mati saat berhenti. Lalu, AC akan mengandalkan daya dari baterai.

Kabarnya, Fortuner Hybrid akan mengandalkan mesin diesel 1GD, 4-silinder, DOHC, 16 katup, dengan kapasitas 2.800 cc yang sudah dilengkapi dengan turbo. Mesinnya sama seperti yang digunakan Fortuner 2.8 sekarang.

Toyota juga akan meningkatkan fitur hiburan, seperti dasbor dan konsol tengah yang baru, sistem hiburan dengan layar yang lebih besar, setir model baru, dan lainnya.

Selain itu, dari segi elektronik juga mendapat peningkatan. Beberapa di antaranya adalah penggunaan electronic power steering dan penyematan Toyota Safety Sense (TSS). Namun, belum diketahui TSS versi berapa yang akan disematkan.

Sebelum diluncurkan di negara lain, dikabarkan Indonesia akan lebih dulu bisa menikmatinya. Sebab, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) merupakan produsen Fortuner yang melakukan ekspor ke berbagai negara.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam, mengatakan, dalam memproduksi mobil hybrid pihaknya lebih memilih menggunakan model yang sudah ada, ketimbang membuat mobil yang benar-benar baru.

“Ada dua alternatif, membuat model yang baru sama sekali, atau kita meng-hybrid-kan model yang sudah ada. Ya teman-teman sudah bisa baca lah, kira-kira itu model yang mana,” kata Bob, dalam konferensi virtual, beberapa waktu lalu.

Dengan menggunakan model yang sudah ada dan dikenal masyarakat, Toyota berharap model hybrid bisa diterima dengan positif oleh konsumen di Indonesia.