JAKARTA, KOMPAS.com – Pelaku industri otomotif Tanah Air masih menghadapi kelangkaan cip semikonduktor yang menghambat kinerja penjualan pada semester awal 2022.
Dari pasar sepeda motor, krisis cip global berdampak pada seluruh segmen, mulai model entry level, menengah, sampai kelas atas.
Johannes Loman, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), mengatakan, masalah semikonduktor itu terjadi secara global, dan terdampak pada seluruh industri otomotif terdampak.
“Jadi istilahnya secara global sudah problem, ditambah lagi yang lalu di Shanghai terjadi lockdown. Itu pun kami sebagian dari sana. Dan ditambah lagi perang, antara Rusia dan Ukraina,” ujar Loman di Cikarang, Jawa Barat (1/7/2022).
Loman yang juga menjabat Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor, melanjutkan, krisis ini juga menimpa perseroan. Upaya perbaikan coba dilakukan bekerjasama dengan prinsipal untuk mengatasi masalah ini.
“Sehingga kami harapkan dampak terdekat ini akan sudah pulih,” kata Loman.
Meski begitu, dirinya optimistis target tahunan masih bisa tercapai sesuai yang ditetapkan Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI).
“Kami tidak berubah sesuai yang AISI sudah announce. Antara 5,1 juta sampai 5,4 juta unit, saya kira akan berkisar di situ marketnya. Honda sendiri akan sekitar 4 jutaan unit,” ucap Loman.
Mengenai antrean inden yang terjadi di diler-diler dan membuat waktu tunggu pengiriman motor menjadi lama, ia berharap konsumen bisa bersabar. Pasalnya pasokan barang diklaim mulai dikirim pada bulan ini.
“Jadi kami terus berusaha untuk bagaimana bisa memuaskan konsumen. Karena sekarang ini sebagian konsumen kami tertunda untuk bisa menerima barang. Tapi harapan saya akan bisa segera pulih. Walaupun mungkin ada stepping-nya,” kata Loman.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/04/092200115/ada-kendala-semikonduktor-penjualan-motor-bakal-tersendat-tahun-ini