JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dari sekitar 30.000 jenis komponen atau parts untuk mobil, sebesar 15 persen atau 4.500 jenis komponen berpeluang dipasok dari IKM.
Namun, baru sekitar 900-an jenis komponen yang sudah dipasok IKM. Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan persentasenya.
Salah satunya melalui forum bisnis atau business matching dengan harapan untuk lebih mengenalkan kemampuan IKM komponen otomotif.
Apalagi saat ini pemerintah tengah bertekad mempromosikan IKM komponen otomotif dan menjadikannya prioritas strategis dalam rantai pasokan otomotif global.
“Kualitas produk IKM di Indonesia, khususnya otomotif, tidak perlu diragukan. Produk-produk IKM telah memperoleh sertifikat seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 18001, dan lainnya,” ujar Agus, dalam keterangan tertulis (29/6/2022).
Agus mengatakan, industri alat angkut mengalami kinerja gemilang pada triwulan I tahun 2022 dengan mampu tumbuh dua digit, yakni 14,2 persen. Capaian ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen.
“Sebagai kontributor utama PDB industri alat angkutan, di Indonesia saat ini telah terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat, dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun,” ucap Agus.
Industri otomotif di Indonesia telah menyerap tenaga kerja langsung hingga 38.000 orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai sektor tersebut, termasuk industri kecil dan menengah (IKM).
“Di samping itu, pangsa pasar ekspor produk otomotif untuk kendaraan roda empat atau lebih termasuk komponen telah mencapai lebih dari 80 negara dengan kinerja pada periode Januari-Mei 2022 tercatat sebanyak 158.000 unit kendaraan CBU, 40.000 set CKD, dan 50 juta pieces komponen,” kata Agus.
Indonesia ditargetkan menjadi pemain global di sektor otomotif dan sebagai hub ekspor kendaraan bermotor untuk kendaraan berbasis bahan bakar (internal combustion engine/ICE) dan kendaraan listrik (EV).
“Kami meyakini bahwa kolaborasi dan koordinasi seluruh stakeholders sangat penting, terutama dalam hal peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0,” ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/30/092200215/penyerapan-komponen-ikm-otomotif-masih-kecil-oleh-industri