Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Mengapa Bus AKAP di Sumatera Kerap Kotor dan Kusam

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus AKAP dengan rute perjalanan yang jauh biasanya punya tampilan eksterior yang kusam. Namun, khusus bicara soal bus yang beroperasi di Pulau Sumatera, tampilan luarnya identik dengan tampilan yang lebih kotor dan kusam dari umumnya.

Penyebab bagian eksterior bus AKAP di Sumatera yang kotor bukan hanya karena debu, melainkan disebabkan kondisi jalan. Berbeda dengan di Pulau Jawa yang kebanyakan sudah dilalui tol, jalan Lintas Sumatera baru sebagian saja.

Direktur Utama PO SAN Kurnia Lesani Adnan atau biasa disapa Sani mengatakan, waktu tempuh yang lama dan kondisi jalan di Sumatera yang kurang baik menjadi penyebab dari kotornya bodi bus saat beroperasi.

“Secara perjalanannya saja paling dekat bisa 24 jam. Kemudian, jalan di Sumatera itu belum semuanya bagus,” ucap Sani kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sani menambahkan, jalan provinsi baik Lintas Tengah maupun Timur, terutama di wilayah Sumatera Barat dan Selatan relatif tidak terpelihara dengan baik. Sementara itu, jika lewat Lintas Barat, rawan longsor di kala musim hujan.

"Lintas Timur memang tertolong dengan adanya tol Bakauheni–Palembang, tetapi setelah Palembang ke Jambi masih melalu jalan provinsi yang memiliki titik-titik rawan kendaraan berat terbalik karena lubang dan aspal mengelupas,” kata Sani.

Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya, juga menambahkan, jalanan di Sumatera beberapa memang masih ada yang kurang baik, sehingga sering becek dan membuat bodi bus kotor.

“Bisa jadi karena jalanannya yang kurang bagus. Kemudian drainase jalanannya juga masih kurang baik, jadi banyak jalanan becek,” ucap Dimas.

Selain itu, kebanyakan PO mencuci busnya saat sedang beristirahat di restoran atau tempat istirahat. Sehingga tampilan bus tidak begitu kotor saat nantinya kembali berjalan ke tempat tujuan.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/22/102200915/alasan-mengapa-bus-akap-di-sumatera-kerap-kotor-dan-kusam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke