JAKARTA, KOMPAS.com - Fabio Quartararo berhasil meraih kemenangan keduanya musim ini dan memperkuat posisinya di puncak klasemen sementara. Pebalap tim pabrikan Yamaha tersebut membuktikan bahwa top speed bukan segalanya.
Sejak musim lalu, Quartararo sudah mengeluhkan bahwa YZR-M1 butuh ditingkatkan tenaganya agar mendapat top speed yang lebih baik. Namun demikian, Yamaha M1 miliknya tetap mampu tampil kompetitif.
Ducati pun menyadari hal tersebut dan membawa banyak komponen baru untuk dicoba pada sesi tes di Catalunya. Kali ini, Ducati ingin meningkatkan pengendalian motornya menjadi lebih baik.
"Kami mencoba hal dan komponen yang berbeda, tapi yang paling besar adalah fairing," ujar Francesco Bagnaia, dikutip dari Speedweek.com, Selasa (7/6/2022).
Bagnaia mengatakan, sesi tes tersebut berjalan dengan baik. Tapi, untuk sementara timnya hanya mengujinya saja, belum tentu akan digunakan pada saat balapan atau bahkan sesi tes berikutnya.
"Itu bisa membantu kami tidak kehilangan banyak dari segi pengendalian dan memberikan top speed lebih. Saya lebih memilih top speed yang kurang dan pengendalian yang lebih baik tahun ini. Itu hal yang utama sekarang, Yamaha adalah contoh yang sempurna," kata Bagnaia.
Menurutnya, sekarang ini Yamaha memiliki pengendalian motor yang lebih baik dari Ducati. Terlihat jelas pada MotoGP Catalunya bahwa top speed bukanlah segalanya.
"Kami sudah meningkatkan area ini dengan fairing baru tahun ini. Tapi, kami masih butuh cengkraman di tepi ban seperti yang Yamaha miliki. Kami sedang mengusahakannya," ujar Bagnaia.
Pada sesi tes di Catalunya, Quartararo juga keluar sebagai yang tercepat dengan 1 menit 39,447 detik. Selisihnya cukup tipis dengan Bagnaia yang tertinggal 0,004 detik.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/08/084200915/fabio-quartararo-buktikan-top-speed-bukan-segalanya