Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Efek Buruk Gunakan Oli Bekas dan Penetran untuk Rantai Motor

JAKARTA, KOMPAS.com - Walau sudah banyak tersedia produk oli khusus untuk rantai sepeda motor, namun masih sering ditemui pengendara memilih menggunakan oli bekas.

Selain itu penggunaan cairan penetran juga marak dipakai sebagai alternatif guna melumasi rantai motor, lantaran lebih ekonomis.

Tapi sayangnya, penggunaan oli bekas untuk melumasi rantai motor sangat tidak direkomendasikan. Termasik cairan penetran. 

Kepala Bengkel Honda AHASS Daya Motor Cibinong, Asep Suherman, menjelaskan menggunakan oli bekas untuk rantai kurang tepat karena beda fungsi.

Pentingnya menggunakan cairan khusus rantai bukan hanya sekadar melumasi, tapi juga mereduksi panas.

“Jika kita melumasi rantai menggunakan oli bekas maka dapat mengakibatkan rantai cepat panas, karena kotoran dan debu mudah menempel dan lain sebagainya. Jadi disarankan menggunakan pelumas rantai yang sesuai peruntukan,” katanya kepada Kompas.com belum lama ini.

Sedangkan jika menggunakan cairan penetran serba guna, Herman khawatir justru dapat membuat lapisan grease yang terdapat pada komponen gear rantai ikut larut.

Ujungnya, bisa berakibat friksi atau gesekan yang berlebih sehingga menimbulkan bunyi atau lebih parah lagi.

“Lebih baik gunakan cairan khusus sesuai peruntukannya. Karena di dalamnya terdapat zat kimia yang bukan hanya melumasi tetapi juga untuk menahan gesekan agar tidak cepat aus dan tidak mengakibatkan debu serta kotoran menempel secara berlebihan,” kata Asep.

Meski begitu, Herman tidak melarang penggunaan oli bekas, tapi dengan catatan hanya digunakan saat keadaan darurat saja.

“Namun jika sifanya mendesak artinya dalam keadaan terpaksa itu semua bisa digunakan. Karena pada dasarnya lebih baik rantai terlumasi daripada tidak ada pelumasan sama sekali,” ucap Herman.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/20/153100115/ini-efek-buruk-gunakan-oli-bekas-dan-penetran-untuk-rantai-motor-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke