JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pelemparan batu terhadap dua pengemudi mobil terjadi di Jalan Teuku Arief, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (18/5/202).
Peristiwa tersebut sempat terekam dan diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta.
Salah satu korban yang mengemudikan mobil Daihatsu Xenia mengatakan, pada saat itu dirinya sedang mengemudi menuju Pondok Indah seusai menjemput istri dari kawasan Permata Hijau, namun tepat di underpass dekat Gandaria, datang seorang pemotor dari arah berlawanan dan langsung melemparkan batu.
“Posisi turun dari bawah (underpass) lalu dari tengah-tengah ada motor datang (kecepatan) kencang sambil bawa batu dan melemparkan (mengenai) kaca,” ucap Gunadi pemilik mobil Xenia dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/5/2022).
Akibat kejadian pelemparan batu itu kaca mobil Daihatsu Xenia dan satu mobil pikap pecah.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kembali mengingatkan soal pentingnya waspada dalam berkendara. Terutama terhadap objek yang terlihat umum namun memiliki tingkat risiko tinggi.
Jusri menambahkan, biasakan saat berkendara kita selalu konsentrasi dan mendapatkan visual semaksimal mungkin, artinya mata memandang sejauh yang bisa dilihat.
Tak hanya itu, Jusri juga menyarankan bila melihat adanya hal-hal janggal, seperti adanya orang yang sedang nongkrong atau berkumpul, ada baiknya untuk mulai mereduksi kecepatan.
“Bahkan bila memungkinkan, pindah ke jalur lambat dengan tetap memperhatikan kondisi lalu lintas, alias tidak langsung yang justru membuat pengendara lain bisa kaget atau menimbulkan bahaya lainnya,” kata dia,
Langkah-langkah itu bisa dijadikan sebagai antisipasi. Namun paling utama itu selalu waspada saat berkendara, karena bahaya itu mengintai bukan hanya karena faktor internal tapi juga eksternal atau lingkungan sekitar yang kita lewati.
“Penting juga diketahui, risiko dalam berkendara bukan hanya dari depan-belakang atau samping saja, tapi atas dan bawah,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/19/144100615/daihatsu-xenia-jadi-korban-pelemparan-batu-di-kebayoran-lama