JAKARTA, KOMPAS.com - Saat pagi hari tiba, sudah menjadi rutinitas untuk memanaskan motor. Kondisi motor yang sudah didiamkan lebih dari delapan jam membuat mesin sudah kembali dingin.
Ada kebiasaan bagi pengendara untuk langsung menyalakan mesin dengan electric starter dibandingkan dengan kick starter saat pertama kali menyalakan motor. Konon hal ini membuat aki motor cepat tekor.
Menanggapi hal ini, Wahyudin, Kepala Mekanik AHASS Daya Adicipta Motora (DAM), membenarkan hal tersebut.
Wahyudi mengatakan, dirinya sangat menyarankan kepada para pemilik motor untuk menggunakan kick starter saat pertama kali memanaskan motor.
"Jika langsung di-starter, beban untuk aki terlalu besar untuk cranking awal. Bisa bikin aki performanya cepat turun," ujar Wahyudin, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Wahyudin menambahkan, jika menggunakan kick starter terlebih dulu sebanyak tiga sampai lima kali, bisa membuat friksi awal yang baik untuk cycling engine-nya. Oli setidaknya bisa mulai terpompa ke seluruh komponen mesin.
"Sehingga, bisa memudahkan mesin saat awal dihidupkan," kata Wahyudin.
Untuk motor matik dan motor sport sekarang ini, penggunaan kick starter sudah mulai ditinggalkan. Sebab, sistem electric starter yang digunakan sudah lebih canggih. Sehingga, tidak perlu lagi khawatir aki akan cepat tekor.
Sedangkan untuk oli yang mengendap, biasanya terjadi pada motor-motor lama. Sementara untuk motor baru, teknologinya juga sudah cukup canggih. Mampu menahan oli, khususnya di bagian boring dan piston.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/15/182100815/bukan-sekedar-aksesoris-kick-starter-harus-sering-dipakai