Biasanya, jalan tol menjadi jenis jalan yang dilapisi beton. Bila dibandingkan saat kendaraan melintas di jalan yang terbuat dari aspal, jenis jalan ini memiliki kepadatan yang lebih keras.
Alhasil, tingkat kebisingan lebih tinggi saat ban bergesekan dengan jalan yang dilapisi beton.
Kemudian traksi ban juga kurang bagus karena tidak mendapatkan grip yang baik saat menapak di lapisan beton.
Lapisan keras pada jalan cor dapat mengikis karet ban lebih cepat. Kendaraan yang sering melintasi jalan beton akan membuatnya lebih cepat aus.
Dengan alasan tersebut memunculkan anggapan jika jalan beton membuat ban mobil akan cepat rusak.
On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
“Tidak seekstrim itu, dibanding permukaan aspal halus pasti ada bedanya. Tapi tidak signifikan sekali, hingga pengendara jadi ketakutan dengan jalanan beton,” ujar Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Zulpata juga mengatakan, dalam proses pembuatannya segala kemungkinan yang akan terjadi pada ban sudah diprediksi sebelumnya.
Maka dari itu, setiap pabrikan ban sudah memperhitungkan mengenai kondisi yang akan dilintasi kendaraan termasuk di jalan yang terbuat dari beton.
Masalah masa pemakaian atau cepat tidaknya ban aus tidak serta merta ditentukan oleh jenis jalan yang dilintasinya.
Penyebab paling masuk akal yang membuat ban mobil aus seperti tekanan udara pada ban yang tidak sesuai anjuran, serta kecepatan dan muatan yang dibawa oleh kendaraan itu.
“Untuk umur ban, keausan ban ditentukan juga oleh tekanan angin sesuai rekomendasi dari pabrikan kendaraan, kecepatan, muatan, gaya nyetir harus disesuaikan juga,” ujar Zulpata.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/10/172032915/mitos-atau-fakta-jalan-aspal-beton-bikin-ban-mobil-cepat-botak