Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mudik Lebaran, Ini Jam Rawan Kecelakaan di Jalan Tol

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo umumkan masyarakat boleh melakukan perjalanan mudik pada Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun 2022.

Jokowi menyampaikan, kebijakan pelonggaran itu diambil menjelang datangnya Ramadhan dan Idul Fitri 2022, mengingat kondisi pandemi yang membaik membawa optimisme menjelang bulan Ramadhan.

Bagi Anda yang berniat mudik menggunakan kendaraan pribadi roda empat, sebaiknya memperhatikan beberapa hal. Tak terkecuali mengenai waktu rawan kecelakaan di jalan tol.

Dalam data terbaru yang dirilis awal April oleh pihak Korlantas Polri, terbukti bahwa kecelakaan masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan, bahwa sepanjang tahun 2021, puluhan ribu orang terdata meninggal akibat alami kecelakaan.

Tercatat pada tahun lalu, ada sebanyak 25.226 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan kendaraan bermotor.

“Sebagaimana kita ketahui bersama selama ini, kecelakaan merupakan salah satu kontribusi penyebab kematian di Indonesia. Dari data kematian akibat kecelakaan per tahun menembus angka 25.266 orang,” ucap Firman, awal April lalu.

Firman menyatakan, setiap bulannya ada 2.000 orang meninggal akibat kecelakaan di seluruh Indonesia.

Karena hal tersebut, Korlantas mencatat setiap harinya ada 70 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan.

Lebih lanjut lagi, Firman menjelaskan kecelakaan kendaraan di jalan tol terbanyak terjadi saat dini hari hingga pagi.

“Adapun rentang waktunya sekira pukul 03.00 hingga 09.00,” kata dia.

Sementara itu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, peralihan antara sore dan malam atau malam dan pagi merupakan waktu yang berisiko untuk berkendara.

Menurut Jusri, pada waktu tersebut, peluang terjadinya kecelakaan lebih tinggi dibandingkan jam-jam lainnya.

Hal ini lantaran penglihatan manusia yang harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah, dari terang ke gelap atau gelap ke terang.

“Dalam kondisi peralihan dari gelap ke terang, mata kita butuh istirahat sejenak untuk penyesuaian. Saya sarankan istirahat sejenak di waktu maghrib,” ucap Jusri.

Jusri melanjutkan, ketika berkendara pada malam hari pun butuh stamina tersendiri. Sebab, badan akan bekerja lebih keras, mulai dari mata, otak, dan anggota badan lain dipaksa tetap aktif. Padahal dalam kondisi normal, badan kita harusnya sudah beristirahat.

“Mata yang paling berat bebannya karena saat gelap dipaksa untuk menyerap lebih banyak sinar agar pandangan ke jalan tetap jelas. Belum lagi sorot lampu dari arah berlawanan,” ucapnya.

Video daftar rest area di Tol Transjawa

https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/19/132100315/mudik-lebaran-ini-jam-rawan-kecelakaan-di-jalan-tol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke