JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat tertunda, akhirnya pemerintah melalui Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, memastikan bila regulasi Euro 4 untuk mesin akan berlaku mulai April 2022.
"Mulai tanggal 12 April sudah ada ketentuan atau regulasi bahwa mobil-mobil baru yang diproduksi itu sudah harus berstandar Euro 4," kata Agus, saat melakukan deklarasi Euro 4 di booth Isuzu pada ajang Jakarta Auto Week (JAW), Selasa (15/3/2022).
Beberapa industri otomotif di Tanah Air dikabarkan telah siap menyambut Euro 4, terutama pabrikan yang memproduksi dan memasarkan kendaraan bermesin diesel. Salah satu seperti PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).
Jap Ernando Demily, President Director PT IAMI mengatakan, melalui deklarasi Euro 4 tentunya Isuzu Astra mendukung penuh kebijakan pemerintah demi menciptakan ekosistem yang bersih dan ramah lingkungan.
"Dengan implementasi regulasi Euro 4 di April 2022, kami percaya pasti akan membawa dampak positif langsung ke lingkungan, dan tidak langsung juga ke bisnis kendaraan niaga," ujar Ernando.
Isuzu mengklaim telah melakukan persiapan matang untuk memasuki standar emisi Euro 4. Bahkan prosesnya dilakukan sejak jauh-jauh hari, baik dari sisi produk, teknologi, after sales, sampai sumber daya manusia (SDM) pada setiap lini-nya.
Sebelumnya, Attias Asril Marketing Division Head PT IAMI mengatakan, pihaknya telah memilliki modal kuat memasuki standar emisi Euro 4, karena itu konsumen tak perlu khawatir.
"Menjawab kekhawatiran konsumen pada perubahan Euro II ke 4, ada tiga modal yang sangat baik dan menandakan Isuzu sangat siap untuk memasuki Euro 4," ujar Attias beberapa waktu lalu.
Ketiga modal yang dimaksud, salah satunya mesin diesel modern dengan teknologi common rail yang basisnya dominan dioperasikan secara elektrikal. Mesin ini sudah digunakan pada Giga sejak 2011.
Dengan jangka waktu pemakaian selama kurun waktu 10 tahun lebih tersebut, Attias menggatakan sejauh ini tak ada masalah, bahkan dari segi bahan bakar yang tersedia di Indonesia pun tak membuat common rail engine mengalami kendala.
Namun demikian, Attias menekankan saat masuk Euro 4, diharapkan pengguna memilih bahan bakar yang lebih sesuai spesifikasi agar standar emisi bisa terwujud bahkan lebih munguntungkan karena lebih efisien.
"Dengan DNA yang irit dari mesin Isuzu, rasanya biaya operasional Isuzu pada Euro 4 akan tetap kompetitif. Kami sudah melakukan pengujian pada mesin Elf, dengan power yang lebih besar untuk Euro 4 bahkan konsumsinya lebih irit 10-12 persen dari pada mesin Euro II," ucap Attias.
Terkait SDM atau tenaga ahli yang dimiliki, Isuzu juga sudah disiapkan dan diklaim sangat berpengalaman, baik untuk perawatan sampai menjaga performa. Terakhir konsumen juga tak perlu khawatir terkait masalah komponen atau suku cadang, pasalnya hal tersebut tetap sama dengan Euro II.
Komponen pada Isuzu Traga 90 persen sama seperti model Euro II, sedangkan ELF 83 persen sama, demikian juga dengan GIGA yang 90 persen juga sama seperti model sebelumnya. Dengan demikian, konsumen tak perlu takut soal ketersediaan suku cadang.
Sementara untuk part fast moving, perbedaan pada Isuzu Giga hanya ada tiga, yaitu Air Cleaner, Fuel Filter dan Cover Clutch, sedangkan untuk Isuzu ELF ada 5, yaitu Belt Cooling Fan, Element Fuel Filter, Element Oil Filter, Disc Clutch, dan Cover Clutch.
"Tentunya manpower tersertifikasi dan Isuzu Indonesia, khususnya mekanik Astra Isuzu selalu menjadi juara di nasional serta juara dunia kontes mekanik Isuzu dunia. Sehingga, mekanik mampu menangani masalah secara efektif, kami juga menjamin ketersediaan suku cadang dan lain sebagainya," ujar Budhi Prasetyo, After Sales Business, Inventory and Logistic Division Head PT IAMI.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/18/172100615/kesiapan-isuzu-sambut-euro-4-dari-produk-sampai-purnajual