KOMPAS.com - Tidak salah pendapat saya di tulisan sebelumnya bahwa sirkuit yang paling tepat untuk Indonesia saat ini adalah sirkuit jalan raya. Bahkan tidak salah pula alasan saya bahwa akan berat sekali apabila pihak swasta yang membangun sirkuit permanen baru dengan alasan investasi.
Nilai investasi Rp 1.2 triliun sampai Rp 1.7 triliun merupakan angka yang cukup besar dan sulit bila kita berhitung pengembalian modalnya. Pasti lebih dari 20 tahun jangka waktu investasinya selain dari beban operating dan maintenance expenses yang makin membebani.
Bersyukur, pemerintah turun tangan dengan melibatkan BUMN terkait untuk membangun sebuah sirkuit yang indah dengan eksotisme khas Indonesia di pinggir pantai. Beruntung saat ini kita mempunyai sirkuit jalan raya kelas dunia yang sedang menuju ke homologasi tertinggi untuk sirkuit MotoGP, Grade A, di Mandalika, Lombok.
Terlepas dari perbaikan yang super cepat yang saat ini sedang dilaksanakan sebagai evaluasi pelaksanaan MotoGP Mandalika Offisial Test pada 11-13 Februari 2022 kemarin, banyak sekali cerita menarik di balik ide pembangunan serta potensi elok di masa datang yang wajib kita ketahui bersama.
Mandalika merupakan Kawasan seluas hampir 1.400 hektare di pinggir pantai dan perbukitan indah yang dikelola ITDC (Indonesia Tourism Developmnet Coorporation) atau PT Pengambangan Wisata Indonesia (Persero).
Pada masa mendatang akan dilengkapi dengan sejumlah hotel berkapasitas 20.000 kamar, 325.000 m2 komersial area, lapangan golf 27 hole, 12 Ha International/Branded Theme Park dan yang paling menarik adalah tersedianya sepanjang 16 km garis pantai.
Selain itu, Mandalika International Street Circuit sendiri ditempatkan di tengah kawasan tersebut dan diproyeksikan sebagai crowed puller atau lokasi yang bisa menarik kunjungan wisata dan memicu naiknya traffic.
Belum lagi adanya empat upacara adat dalam 1 tahun berlangsung di sekitar kawasan itu dan yang paling terkenal adalah Bau Nyale Festival dengan lokasi di sekitar Bukit Seger, tepat di sebelah tikungan 10 Sirkuit Mandalika.
Untuk operator penyelenggaraan event Mandalika International Street Circuit, ITDC menunjuk cucu perusahaannya yaitu Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
Budaya dan dampak positif
Sedikit saya membahas soal Bau Nyale Festival, peristiwa ini tak lepas dari legenda Putri Mandalika yang terkenal sangat cantik dan direbutkan para pangeran untuk mempersuntingnya.
Persaingan itu berdampak ancaman terhadap kerukunan dan keutuhan seluruh masyarakat Lombok. Karena ingin mempertahankan kerukunan yang sudah terjadi, suatu hari Putri Mandalika bersemedi dan mendapat wangsit untuk mengundang seluruh pangeran yang ingin melamarnya di Bukit Seger.
Alih-alih memilih, Putri Mandalika justru memutuskan tidak menunjuk siapa-siapa karena menyatakan cintanya untuk semua masyarakat yang disayangi dan dirinya kemudian terjun ke laut.
Seluruh orang yang hadir sontak langsung ikut menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan Putri Mandalika. Namun tak ada satu pun yang berhasil menemukannya. Setelah kepergian Putri Mandalika, muncul cacing warna-warni dengan jumlah yang sangat banyak di pantai tempat Putri Mandalika hilang, hewan itu kemudian disebut "nyale".
Festival ini selalu diadakan pada tanggal 20 bulan 10 menurut kalender Sasak atau di tahun ini akan berlangsung pada 20 Februari 2022. Cerita atau budaya yang saya ceritakan di atas sudah pasti akan menjadi pelengkap cerita keindahan dan kecantikan sirkuit mandalika.
Selain warisan budaya, ITDC juga ikut serta dalam menjaga konservasi alam serta kestabilan lingkungan di kawasan mandalika. Ada unit pengolahan sampah terpadu di dalam kawasan juga bekerja sama dengan Universitas Mataram ikut serta melakukan pengecekan berkala secara kimiawi kadar air hingga membuat nyale (cacing) di sekitar sirkuit bisa berkembang biak meskipun di dalam area yang penuh dengan struktur bangunan.
Pada lain sisi, dampak ekonomi dan tingkat partisipasi warga sekitar lokasi pun tentu saja kan bisa langsung dinikmati. Selain banyak homestay bermunculan serta tingkat hunian hotel atau villa yang meningkat, keterlibatan warga asli Lombok begitu terasa. Beberapa posisi kunci dalam pembangunan sirkuit ternyata diisi oleh warga asli Lombok yang sempat menimba ilmu di daerah lain.
Begitu juga marshall yang terlibat didominasi warga sekitar. Sekitar 338 marshall yang terlibat dalam helatan Mandalika Moto GP Official Test 2022 kemarin, 80 persen adalah warga Lombok.
Sisanya adalah pasukan IMI (Ikatan motor Indonesia) dari berbagai daerah, Pasukan Brimob dan Basarnas untuk bantuan Radioman, dan hanya ada 3 marshall import dari Sirkuit Sepang Malaysia yang mengisi posisi yang belum bisa ditempati marshall Indonesia. Ini adalah bukti perbaikan dan peningkatan kualitas dari penyelenggaraan event sebelumnya.
Bila masih terjadi kekurangan pada beberapa sisi, tentu saja wajar dalam penyelenggaraan pertama, tetapi bagi saya hal itu tidak mengurangi kebanggan saya karena kita memiliki sirkuit tercantik di dunia.
Bila dibandingkan dengan sirkuit serupa misal, Phillip Island Australia atau Sirkuit Gilles Villeneuve di Ille notre-dame Canada, saya masih menjagokan Mandalika Street Circuit, apalagi kalo semua fasilitas sudah terpenuhi di tahun 2024 nanti.
Menjelang gelaran MotoGP Grand Prix of Indonesia 2022 semua pekerjaan dikebut evaluasi utama adalah track, pekerjaan mulai dari sebelum tikungan 17 sampai setelah tikungan 5.
Pada beberapa titik akan dilakukan pengerokan aspal setebal 4 cm kemudian di overlay tetapi tidak lebih dari 15 persen area dari total sirkuit sepanjang 4,3 km ini. Begitu juga bangunan lain seperti tribun penonton masuk ke tahap finalisasi.
Grand stand penonton berkapasitas 50.000 tempat duduk akan dibagi menjadi dua, kelas premium dan standar. Ada 2.128 tempat duduk dibangun untuk melengkapi dan menampung pengunjung di area VIP Deluxe di luar hospitality area yang terletak di atas paddock.
Sebagai penunjang fasilitas tim, akan dibangun 120-140 cabin dock modular di belakang 50 garasi di paddock area, juga disiapkan media center dengan kapasitas hingga 400 jurnalis. Memang tidak mudah mengakomodir setidaknya 2.500 personel dan crew MotoGP saat gelaran 18-20 Maret 2022 nanti dibanding saat Official Test/Winter Testing yang ‘hanya” membawa 530 crew.
Soal hujan
Saya melihat banyak perbaikan yang dilakukan oleh ITDC dan MGPA untuk mengatisipasi masalah ini, saluran yang diperlebar mulai dari sisi bukit di belakang paddock area sampai saluran yang besar disiapkan untuk dialirkan ke muara sungai menuju ke laut, saya berharap itu semua bisa mengantisipasi cuaca ekstem yang akan terjadi.
Inilah risiko kecantikan dan keindahan penyelenggaraan di musim hujan selain di sisi motorsport, balapan hujan adalah balapan yang paling menarik dan ditunggu-tunggu juga di bulan Oktober sampai April.
Mandalika akan terekspos lebih cantik karena di musim kemarau terlihat pemandangan kering dan warna kuning atau coklat di sekitar sirkuit. Tetapi pada Oktober–April atau musim hujan, area Mandalika terlihat hijau dan benar benar cantik menggoda, itu resiko kecantikan dan keindahan oleh karena itu penyelenggaraan WSBK diatur di akhir musim (baca: November) dan MotoGP di awal musim (Maret).
Tinggal sekarang siapkah kita semua menerima euphoria ini dalam kerangka menjadi tuan rumah yang ramah, penyelenggaraan yang baik dan sempurna dan juga dukungan sikap yang selalu positif? Karena, sekecil apapun yang dilakukan bila kita lakukan bersama sama dengan niat baik, hasilnya akan lebih terasa dan lebih sempurna.
Selamat Bekerja ITDC dan MGPA kami selalu mendukungmu! Mandalika Bisa!
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/21/155800815/mandalika-bisa-