JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian mobil yang sulit dinyalakan mesinnya memang kerap terjadi di jalanan. Untuk mobil transmisi otomatis, memang disarankan jangan coba untuk didorong, karena bisa merusak komponen transmisi.
Namun untuk mobil transmisi manual, mobil yang mogok kerap didorong dalam kondisi masuk gigi lalu diangkat koplingnya untuk menyalakan mesinnya.
Cara tersebut memang dapat dilakukan sehingga mesin mobil dapat menyala kembali, namun sebenarnya ada kerugian yang akan didapatkan oleh pemilik mobil.
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor mengatakan, menyalakan mesin dengan metode tadi memang bisa dilakukan, gaya dorong mengganti fungsi dinamo starter, tapi kalau bisa dihindari.
“Karena menggunakan gaya dorong, mungkin ada kerusakan di area transmisi dan lainnya. Kalau memakai starter kan hanya mesin saja yang bergerak,” kata Didi kepada Kompas.com belum lama ini.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Bambang Supriyadi selaku Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor. Ketika mobil didorong paksa, bisa terjadi tumbukan di gigi transmisi yang masuk.
“Permukaan giginya rusak dan akan membuat gigi transmisinya lebih cepat aus,” kata Bambang.
Efek dari gigi transmisi yang aus adalah sulitnya memasukkan gigi ketika mengemudi. Kerusakan transmisi bakal lebih parah jika gaya dorong yang diberikan pada mobil sangat besar, bisa-bisa gigi transmisi copot.
“Misalnya didorong di jalan yang menurun, itu akan kuat dorongannya, jadi bisa membuat gigi transmisinya rompal. Berbeda dengan didorong pakai tangan di jalan yang datar,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/13/152100115/amankah-hidupkan-mobil-mogok-dengan-cara-didorong-