Perusahaan asal Inggris itu baru-baru ini memperkenalkan program terbarunya yang disebut Recharged. Dalam program tersebut, para pemilik Mini klasik nantinya bisa mengubah mesin konvensional menjadi murni menggunakan listrik.
“Program ini dilakukan secara eksklusif oleh tim insinyur di pabrik kami di Oxford. Cocok dengan strategi masa depan. Di mana kami mempertahankan karakter Mini klasik dengan mengedepankan prioritas elektrifikasi,” ucap Bernd Körber, Head of the Mini Brand di kutip dari Minisport, Rabu (26/1/2022).
Ide program ini sebetulnya sudah pernah dikenalkan melalui debut Classic Mini Electric di ajang New York Auto Show 2018. Mobil tersebut kemudian mendapat apresiasi positif dari para pecinta Mini di seluruh dunia.
Nantinya, para pemilik Mini, yang memiliki produksi mobil mulai dari tahun 1959 hingga tahun 2000 dapat mengirimkan mobil mereka dan mengganti mesin empat silinder seri-A dengan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga hingga 122 Ps atau 90 Kw.
Dengan mesin baru bertenaga listrik, kemampuan akselerasi Mini klasik menjadi lebih kencang. Diklaim mesin tersebut mampu melesat dari 0 ke 100 Km per jam (kpj), dalam waktu hanya sembilan detik saja.
“Motor listrik yang disematkan akan mengambil daya dari baterai tegangan tinggi, yang dapat diisi dengan output 6,6 kW untuk jarak sekitar 160 km,” ucap Bernd.
Menariknya, jika pemilik mobil merasa bosan dan ingin mengembalikan mesin bensin lama nya, paket konversi listrik tersebut bisa dikembalikan seperti semula.
“Selama konversi, mesin asli setiap kendaraan ditandai dan disimpan sehingga dapat digunakan kembali di masa mendatang,” ucap Bernd.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/26/134242215/mini-bikin-program-recharged-konversi-mesin-bensin-jadi-listrik