JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan raya bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu yang paling dominan adalah human error.
Seperti kecelakaan yang baru saja terjadi melibatkan truk di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan (Jaksel), tepatnya di depan Balai Kartini, Minggu (23/1/2022). Kecelakaan tersebut terjadi akibat kurangnya konsentrasi dari pengemudi sehingga terjadi kecelakaan.
Perlu diketahui, human error ada tiga bentuknya, pertama yaitu skill based error, lost of situation awareness, dan lost of control.
Salah satu contoh dari skill based error, yaitu rem blong yang disebabkan kesalahan prosedur pengemudi.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan mengatakan, kebiasaan pengemudi truk mengistirahatkan kaki kiri pada kopling mobil manual, jadi salah satu contoh konkret kesalahan prosedur mengemudi.
“Fungsi kendaraan bisa berkurang atau hilang, sehingga ketika dibutuhkan perilaku responsif tinggi dalam kondisi darurat, malah tidak bereaksi,” ucap Wildan belum lama ini kepada Kompas.com.
Error kedua menurut Wildan adalah lost of situation awareness atau penurunan kewaspadaan. Penurunan kewaspadaan ini pada dasarnya disebabkan oleh penurunan stamina atau kondisi tubuh, kondisi jalan yang membuat ilusi, dan peningkatan kecepatan dari kendaraan.
“Contoh dari kasus tabrak belakang. Hal ini bisa terjadi karena kegagalan pengemudi dalam memprediksi antara kecepatan dirinya dengan kecepatan di depan,” kata dia.
Error berikutnya adalah lost of control atau kehilangan kendali. Kehilangan kendali ini merupakan hasil dari pengemudi yang kelelahan sehingga mengalami micro sleep ketika mengemudi.
“Pada kecepatan 100 kpj, kita tidur sedetik saja maka kendaraan kita bisa bergerak sejauh 28 meter di luar kendali kita,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/23/131635515/ragam-tipe-human-error-yang-bisa-jadi-penyebab-kecelakaan