JAKARTA, KOMPAS.com - Di media sosial, beredar video seseorang sedang mencampurkan minyak goreng pada tangki bahan bakar minyak (BBM) Toyota Kijang lawas. Mobil tersebut diduga menggunakan mesin diesel.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @dwiachmadi96, terlihat Kijang lawas bermesin diesel tersebut diisi dengan minyak goreng sebelum mengisi solar di SPBU.
Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), minyak goreng memang bisa dijadikan bahan bakar untuk mesin diesel. Bahkan, minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) juga bisa digunakan untuk bahan bakar.
Tri menambahkan, kalau sudah diubah menjadi bentuk minyak goreng, maka relatif lebih aman dibandingkan CPO. Tapi, akan lebih bagus lagi kalau diubah lagi menjadi FAME (Fatty Acid Methyl Esters).
FAME sendiri merupakan molekul atau unsur nabati yang ada di dalam biodiesel.
"Untuk penggunaan minyak goreng di kota besar tidak masalah. Tapi, jika di dataran tinggi yang temperaturnya rendah, maka minyak goreng akan mengalami pengentalan. Sehingga, mobilnya jadi tidak bisa dihidupkan," kata Tri.
"Tapi, banyak orang yang tidak tahu bahwa menggunakan minyak goreng ada dampaknya. Jika lama kelamaan digunakan, minyak goreng akan mengalami oksidasi," ujarnya.
Tri menjelaskan, minyak goreng tidak tahan terhadap oksidasi. Sehingga, ada kemungkinan terjadinya deposit atau endapan di ruang bakar.
"Kalau digunakan di common rail, takutnya filternya jadi lebih cepat tersumbat. Kalau di mobil-mobil lawas, saringannya tidak terlalu ketat, masih renggang," kata Tri.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/22/094200315/dampak-mencampur-bbm-dengan-minyak-goreng-pada-mesin-diesel-lawas