JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengungkapkan masih melakukan kajian terhadap era elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia, sebelum pada akhirnya meluncurkan produk serupa.
Hal ini dilakukan supaya langkah yang diambil perusahaan tepat sasaran. Sehingga, program yang bertujuan untuk menekan emisi CO2 dan kurangi impor BBM tersebut bisa berkelanjutan.
"Penerapan elektrifikasi kami pelajari matang-matang karena harus sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Kita mengikuti kondisi pasar serta infrastruktur dan aturan pemerintah," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy, Rabu (12/1/2022).
Menurut Billy, sebenarnya Honda Motor Company memiliki semua line-up untuk kendaraan listrik, mulai dari hibrida sampai battery electric vehicle (BEV).
Itu sejalan dengan visi produsen asal Jepang tersebut, yang mana di 2030 mulai melakukan penetrasi pasar elektrifikasi kendaraan bermotor hingga 2040 mendatang.
Di mana, pada 2030 ditargetkan 40 persen dari penjualan global Honda ialah mobil listrik. Kemudian lima tahun setelahnya meningkat menjadi 80 persen sampai pada akhirnya 100 persen di 2040.
"Jadi tidak perlu khawatir, komitmen elektrifikasi sudah ada. Tetapi untuk bisa diterapkan harus melalui kajian dahulu dengan melihat kondisi pasar dan infrastruktur, serta aturan pemerintah," kata Billy.
"Bahkan kita lihat juga, apakah konsumen itu butuh kendaraan listrik atau tidak. Semua hal pasti kita lakukan mengikuti kebutuhan pasar," lanjut dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/14/194100115/honda-masih-belum-mau-masuk-ke-era-mobil-listrik