JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki tahun baru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap memberlakukan penerapan sistem ganjil genap hanya di 13 wilayah.
Walau bila melihat kenyataannya kondisi lalu lintas di Jakarta kembali padat, sejauh ini belum ada rencana untuk menambah jumlah lokasi ganjil genap.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, berdasarkan pantauan pada 13 lokasi ganjil genap kondisinya masih normal, walaupun setelah penerapan selesai lalu lintas akan kembali padat.
"Sejauh ini ganjil genap masih tetap berlangsung di 13 lokasi dengan dua skema, pagi dan sore. Saat penerapan memang cenderung normal, tapi setelah itu ada kepadatan yang terjadi," ujar Syafrin saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/1/2022).
Tak hanya itu, Syafrin juga menjelaskan, kondisi lalu lintas saat penerapan ganjil genap juga berimbas pada kemacetan yang di ruas-ruas jalan alternatif. Hal tersebut karena peralihan titik kemacetan, terutama di pagi dan sore hari saat pembatasan mobil pribadi dilakukan.
Guna mengatasi hal tersebut, Dishub Jakarta masih melakukan sejumlah kajian dan evaluasi, serta meminta masyarakat untuk melakukan aktivitas dengan menggunakan transportasi umum.
Sementara ketika ditanya soal upaya pencegahan terkait masuknya varian baru dari Covid-19, Syafrin hanya menjelaskan fokus pemerintah saat ini lebih ke pengetatan protokol kesehatan.
"Intinya kami tetap melakukan evaluasi, terutama terkait kepadatan yang terjadi, baik setelah jam penerapan ganjil genap dan juga yang terjadi di jalan alternatif," ujar Syafrin.
"Pola saat ini kami mengedepankan protokol kesehatan, terutama di transportasi umum dengan mewajibkan calon penumpang melakukan scan barcode PeduliLindungi, termasuk di seluruh terminal juga," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/11/143100915/lalu-lintas-makin-padat-mungkinkah-ganjil-genap-dki-diperluas