Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Efek Samping Mencampur Bahan Bakar Beda Oktan

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang mencampur bahan bakar dengan nilai oktan yang berbeda. Salah satunya adalah mencampur Pertalite dengan Pertamax Turbo.

Menurut Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), mencampur kedua bahan bakar tersebut bisa saja. Tapi, ada dampak atau efek sampingnya.

"Di dalam Pertalite dan Pertamax Turbo itu ada aditif, namanya Deposit Control Additives (DCA). Itu gunanya agar di dalam mesin tidak banyak kerak. Kalau bersih sama sekali dari kerak itu tidak mungkin. Ada, tapi bisa dihambat," ujar Tri, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Tri menambahkan, jika pakai Premium terus, maka suatu saat akan ditawari setiap 20.000 km untuk melakukan carbon cleaning. Kalau aditifnya tidak sesuai kadarnya, efeknya bukan membersihkan, tapi mengotori.

Menurutnya, pada bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi, justru memiliki DCA. Sebab, unsur-unsur yang menaikkan oktan, itu berpotensi untuk menimpulkan deposit.

"Orang kimia menyebutnya PIONA, yakni paraffin, isoparaffin, olefin, naphtene, aromatic). Ini bisa meningkatkan oktan, tapi juga meninggalkan deposit," kata Tri.

Jadi, biasanya semakin tinggi oktannya, semakin banyak butuh aditif. Aditif yang ada ketika kedua bahan bakar dicampurkan, menurut Tri, belum tentu optimal untuk RON 94.

"Akibatnya, malah menaikkan deposit di piston sehingga sering ngelitik (knocking). Kemudian, deposit di katup masuk, sehingga mengganggu aliran bahan bakar dan udara," ujar Tri.

Tri mengatakan, dampak pada mesin adalah tenaga jadi turun dan tarikan terasa berat. Sehingga, tidak disarankan. Sebab, aditif itu tidak linear.

"Jika deposit terlalu tebal hingga membuat katup menjadi macet, lalu piston menabrak katup, malah rusak kendaraannya," kata Tri.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/11/141200415/ketahui-efek-samping-mencampur-bahan-bakar-beda-oktan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke