JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 membuat sebagian orang jarang menggunakan mobil karena keterbatasan aktivitas. Hal ini harus diwaspadai karena berimbas pada kondisi aki yang lemah.
Ketika aki mobil soak, otomatis tak akan sanggup menyalurkan daya untuk menghidupkan mesin. Selain itu, sistem kelistrikan juga tidak akan berfungsi dengan baik.
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan, aki memiliki kemampuan self discharge, dengan rata-rata 3 persen per hari.
“Kalau didiamkan, daya aki akan habis. Saat diam, daya akan hilang 3 persen setiap hari karena reaksi kimia di dalam aki itu sendiri,” ujar Bambang kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2022).
Seperti diketahui, tiap jenis mobil punya fitur yang membutuhkan daya aki, seperti alarm, lampu, dan lainnya yang akan menyerap daya dari aki.
Jika mobil tidak dihidupkan dalam waktu yang cukup lama, berpotensi pada melemahnya kondisi aki karena tak ada suplai kelistrikan.
Karena itu, meski jarang digunakan, mobil tetap perlu dipanaskan. Lebih baik lagi dijalankan agar alternator bisa mengisi daya, sehingga aki jauh dari kondisi soak.
Maksimal, seminggu sekali mobil harus dipanaskan, sebisa mungkin dijalankan juga. Sebab, bila lama dalam kondisi statis, justru akan menimbulkan kerusakan lainnya.
“Mobil harus dijalankan, bila terlalu lama di posisi statis, ban bisa benjol,” kata Bambang.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/05/164200515/cegah-aki-soak-meski-mobil-jarang-dipakai