JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar merupakan salah satu aspek yang penting dalam suatu kendaraan bermotor, baik dari sisi produsen maupun konsumen.
Pada sisi produsen, hal tersebut dapat menentukan besaran beban PPnBM karena secara tak langsung berkaitan dengan tingkat emisi gas buang CO2 mobil dimaksud.
Sementara di sisi konsumen, menjadi penting untuk menimbang biaya kepemilikan atau cost of ownership, terkhusus saat ingin digunakan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, dalam Kompas Otomotif Challange (KOC) yang menempuh jarak sejauh 587 kilometer (Jakarta-Yogyakarta), redaksi Kompas.com juga melakukan perhitungan konsumsi BBM di tiap mobil.
Adapun perhitungannya, menggunakan metode full to full dan melihat rata-rata konsumsi BBM pada layar MID. Kemudian membandingkannya supaya mendapatkan hasil nyata atas tingkat efisiensi suatu mobil.
Metode full to full dilakukan dengan cara tangki kendaraan diisi penuh oleh bahan bakar yang sesuai, sampai batas yang sudah ditetapkan sebagai patokan. Pada acara ini, batasnya ialah bibir tangki.
Tim melakukan pengisian secara penuh untuk pertama kali di KM 57 ruas tol Jakarta-Cikampek. Setelah digunakan sampai acara selesai (dua hari) dan hendak kembali ke Jakarta, pengisian dilakukan kembali.
Tentu, pengisiannya dilakukan sampai batas yang sama yaitu bibir tangki. Khusus Toyota Fortuner 2.5 VRZ Diesel, proses ini dilakukan satu kali jalan saja mengingat kapasitas tangki mobil begitu besar yakni 65 liter.
Setelah dihitung dengan rumus kilometer akhir - kilometer awal : jumlah konsumsi bahan bakar, maka konsumsi full to full Fortuner ialah 10,74 kpl.
Angka tersebut cukup valid apabila dibandingkan dengan tingkat konsumsi BBM pada layar MID, yaitu 11,1 kpl dengan total jarak yang sama, 587,7 km.
Jika dikonversikan ke mata uang rupiah, maka selama perjalanan KOC dari Jakarta ke Yogyakarta (tidak termasuk kembali ke Jakarta), Fortuner diesel menghabiskan Rp 574.225 untuk pengisian bahan bakar (1 liter Pertamina Dex Rp 11.150).
Sebagai catatan, pada awal keberangkatan bahan bakar sudah diisi penuh dengan tekanan angin di ban ialah 35 psi. Pengguna mengemudi secara normal di medan jalan campuran, ruas tol dan jalur perkotaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/16/194221115/jakarta-yogyakarta-konsumsi-bbm-toyota-fortuner-capai-107-kpl