JAKARTA, KOMPAS.com - Pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 kemarin, sejumlah produsen mobil memamerkan model mobil baru mereka.
Pembaruan model mobil ini di antaranya termasuk penggunaan sistem transmisi matik CVT pada sebagian varian mobil-mobil tersebut. Contohnya seperti Toyota New Avanza serta New Veloz.
Meski sama-sama menggunakan sistem transmisi CVT, ada sedikit perbedaan pada sistem CVT milik New Avanza dan New Veloz dengan mobil lainnya.
Umumnya, transmisi CVT melakukan perpindahan gigi menggunakan pulley dan sabuk baja. Sabuk ini menghubungkan dua pulley, yakni drive pulley sebagai penggerak dan driven pulley yang digerakkan.
Kedua pulley tersebut bisa bergerak ke kiri dan ke kanan sehingga keduanya bisa menyesuaikan bentuk baik menyempit maupun melebar. Diameter sabuk ini lah yang jadi rasio gigi pada transmisi CVT.
Jika menilik sistem CVT pada New Avanza dan New Veloz, transmisinya tidak cuma mengandalkan pulley dan sabuk baja, tapi juga diberi rangkaian gigi tambahan serta planetary gear.
"Transmisi CVT yang dipakai adalah jenis baru yaitu Dual Mode CVT (D-CVT)," kata Anton Jimmi Suwandi, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) belum lama ini.
Sistem gigi tambahan beserta planetary gear ini disebut dengan istilah 'split-gears system'. Sabuk baja dan sistem tersebut bekerja bergantian dalam mengalirkan tenaga dari mesin ke roda penggerak.
Maka dari itu, sistem transmisi ini diberi nama Dual Mode CVT yang berarti transmisi CVT dengan dua cara. Pada mode pertama, D-CVT bekerja layaknya CVT konvensional pada umumnya. Hal ini terjadi saat mobil dikemudikan dalam kecepatan rendah ke menengah.
Lantas ketika mobil dipacu lebih kencang, D-CVT mengandalkan rangkaian gigi tambahan serta planetary gear demi menjaga efisiensi energi.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/24/191200215/transmisi-cvt-new-avanza-beda-dengan-cvt-lainnya