JAKARTA, KOMPAS.com - Pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, deretan motor listrik dan skuter listrik ikut unjuk gigi juga. Salah satunya adalah Quest Motors.
Perusahaan startup yang bermarkas di Bandung ini ikut memamerkan produk pertamanya, yakni skuter listrik dengan dimensi yang mungil. Skuter ramah lingkungan tersebut diberi nama Atom Alpha.
"Ini kita kembangkan di Bandung, semuanya. Kita punya tim melingkupi desain produk, branding, software engineer, dan hardware engineer. Perakitan juga di Bandung. Kita mulai produksi sekitar bulan September," ujar Niko Questera, pendiri Quest Motors, saat ditemui di booth-nya, Kamis (11/11/2021).
Niko mengatakan, dia menghadirkan Atom Alpha dengan tiga tipe yang dibedakan dari kapasitas baterainya. Secara jarak, terbagi menjadi tiga tipe, mulai dari 8 km, 16 km, dan 24 km.
"Untuk 8 km dibanderol Rp 12,9 juta, 16 km dibanderol Rp 14,9 juta, dan 24 km harganya Rp 16,9 juta," kata Niko.
Niko mengatakan, dari harga sebenarnya cukup terjangkau, kalau mau dibandingkan dengan yang lain. Dia mengaku memang mau mengincar penetrasinya dulu. Jadi, memang tidak ingin terlalu mahal harganya.
"Batch pertama, kita produksi 30 unit dan sudah laku. Nanti, begitu 30 unit ini sudah selesai, sudah dikirim, berikutnya kita mau bikin 100 unit," ujar Niko.
Niko menjelaskan, pihaknya sengaja membuat Atom Alpha masuk kategori skuter, dari segi ukuran dan kecepatan. Secara segmentasi, Niko mengaku tidak menyentuh ranahnya merek-merek otomotif lainnya yang sudah besar.
"Pertama, karena kita tidak punya supply chain, distribusi, service center, yang menyeluruh. Jadi, kita mengincar suatu barang yang bisa dinikmati oleh semua macam umur, tanpa SIM, KTP, dan lain-lain," kata Niko.
"Selain itu, bisa dibawa dengan mobil dan dibawa ke tempat-tempat liburan. Kita memang tidak mengarahkan ini sebagai kendaraan yang bisa digunakan untuk berkendara jauh, lebih ke pariwisata, liburan, dan senang-senangnya," ujarnya.
Dimensinya juga sengaja dibuat mungil. Niko dan timnya paham tidak mudah untuk memproduksi suatu kendaraan secara massal.
"Kenapa dimensinya kecil, karena saya dan teman-teman lebih banyak mendapat pengalamannya di pabrik mobil. Saya sendiri di Honda dan Tesla, teman-teman yang lain di Daihatsu, Toyota. Jadi, kita tahu untuk bikin satu itu mudah. Tapi, begitu loncat ke produksi, itu ribetnya bukan main. Pasti susah dan pasti mahal," kata Niko.
Niko menambahkan, Quest Motors menargetkan barang yang didesain oleh tim desain harus bisa dimanufaktur. Maka itu, modelnya dibikin sangat sederhana. Menurutnya, semakin kecil akan semakin murah.
"Kalau nanti ke depannya kita ada permintaan yang lebih besar, setidaknya kita sudah belajar, sudah mengerti. Setidaknya kita punya network vendor sudah punya, mau bikin yang lebih besar, lebih rumit, atau lebih mahal, akan lebih percaya diri," ujar Niko.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/13/190200515/quest-motors-kenalkan-skuter-listrik-pertamanya