MANDALIKA, KOMPAS.com – Sirkuit jalanan Mandalika di Nusa Tenggara Barat bisa dibilang sudah hampir rampung. Untuk bagian trek, sudah 97 persen selesai, tinggal menunggu pengecatan saja.
Kompas.com dapat kesempatan untuk melihat langsung perkembangan pembangunan Sirkuit Mandalika. Jika dilihat, bagian aspal trek memang sudah rampung, mulai dari start sampai finish.
Selain itu, aspal yang digunakan juga bukan sembarangan, tetapi pakai tingkat yang mewah. Aspal yang digunakan, dikenal dengan sebutan SMA atau Stone Mastic Asphalt.
Dyan Dilato, Head of Operation – Sporting Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menjelaskan kalau aspal ini termasuk mewah. Bahkan di bawahnya, terdiri dari empat kontur yang berbeda.
“Partikel dari SMA ini tidak terlalu rapat maupun jarang, jadi sirkuit yang terbaru diharapkan memakai aspal ini. Dengan memakai SMA, lebih dari lima tahun, tidak perlu dilakukan resurface atau pelapisan ulang,” ucap Dyan di Mandalika, Rabu (14/10/2021).
Jika dilihat secara detail, permukaan aspal sangat rata, kerekatan antar partikel pun tidak berdempetan, sehingga tidak ada yang menumpuk. Dyan menjelaskan teknologi terbaru aspal ini digunakan demi menghemat perawatan.
“Kita memikirkan, dengan SMA, kita bisa membuat biaya perawatan lebih rendah dan tidak perlu resurface lima tahun ke depan,” kata Dyan.
Kalau membandingkan dengan sirkuit lain yang resurface aspal, terdapat beberapa kekurangan. Dyan menjelaskan, seperti di Brno setelah di resurface, tidak lebih baik. Begitu juga di Turki, yang saat menggelar F1 saat hujan, bagaikan mengemudi di atas es.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/14/121200015/sirkuit-mandalika-pakai-aspal-bagus-diklaim-hemat-perawatan