JAKARTA, KOMPAS.com - Air Conditioner (AC) mobil kini sudah menjadi kebutuhan bagi mobil penumpang, bahkan sudah menjadi standar atau komponen yang wajib dimiliki oleh setiap mobil.
Terutama pada negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, penggunaan AC merupakan suatu kebutuhan untuk menyejukan ruangan sehingga pengemudi dan penumpang nyaman pada saat di perjalanan.
Selain pendingin kabin, ternyata ada fungsi lain dari AC yang bermanfaat pada saat hujan turun. AC dapat difungsikan sebagai sebagai penghilang embun saat berkendara di bawah guyuran hujan.
Adanya perbedaan suhu di luar dan di dalam kabin menjadikan butiran air menempel pada kaca bagian dalam. Keberadaan embun tersebut jika tidak dihilangkan tentunya akan mengganggu visibilitas pengemudi saat berkendara.
Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, saat hujan sebaiknya AC tetap dinyalakan. Ini untuk menghilangkan embun yang ada pada kaca sehingga jarak pandang pengemudi bisa lebih bagus.
“Biasanya orang akan mematikan AC agar tidak dingin, padahal hal itu membuat kaca menjadi berembun,” ujar Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Didi menambahkan, pada saat mengatur AC tidak perlu sampai full tetapi cukup kisaran 23 derajat celcius. Menurutnya dengan suhu tersebut sudah mampu untuk menghilangkan embun yang ada pada kaca terutama kaca depan.
“Menurut saya kipas paling kecil, dengan suhu sekitar 23 derajat celcius, sudah cukup aman tidak terlalu dingin dan tidak bikin embun,” katanya.
Tetapi jika suhu dalam kabin masih terlalu dingin, pengemudi bisa membuka kaca mobil sedikit saja. Terutama untuk mobil yang sudah menggunakan talan air.
“Asalkan tidak terlalu besar membukanya, air tidak akan masuk kabin,” tuturnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/12/064200115/selain-pendingin-kabin-ini-fungsi-lain-ac-saat-hujan