Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Sembarang Yamaha RX-King, King Ini Berjantung Listrik

Motor yang dikenal sebagai motor jambret era 90'an itu dimodifikasi atau istilahnya dikonversi menjadi motor listrik. Membuat knalpot standarnya kini tak terpakai lagi.

Ario Zainuddin, penggemar motor listrik bercerita mengenai sejarah awal memakai RX-King elektrik. Motor ini awalnya milik Michiel Beers, warga negara Belanda yang kerja di Indonesia.

"Ceritanya menarik, Michiel kita panggilnya Michi, desainer suka banget RX-King, kata dia desainnya indah banget tapi kelemahannya berisik dan berasap," kata Ario kepada Kompas.com, belum lama ini.

"Akhirnya gimana caranya, oleh Michi motor dielektrifikasi biar lebih senyap dan tak ada asap laigi yaitu dikonversi menjadi listrik," katanya.

Ario yang bekerja sebagai jurnalis otomotif dengan fokus pada ranah kendaraan listrik, mengatakan, proses konversi dilakukan rumah modifikasi Ef Zet Ebike Shop.

"Nah dia akhirnya melakukan konversi sama rumah modifikasi Ef Zet dari mesin bensin ke mesin listrik," katanya.

Ario mengatakan, setelah dikonversi menjadi listrik, motor kemudian lumayan sering digunakan. Sampai akhirnya Michi kembali ke Belanda setelah pembatasan Covid-19 mulai longgar.

"Waktu habis Covid-19 ini melonggar dia akhirnya pulang ke Belanda, kemudian motor ini dititipkan ke kita di Setrum.com. Dititipkan tanda kutip ya," kata Ario.

Desain

Bicara desain hal menarik dari RX-King yang berubah nama jadi RX-Ohm karena berjantung elektrik ini ialah eksteriornya. Oleh sang empunya dibuat nyaris menyerupai kondisi standar.

"Kalau di jalan ada saja ceritanya, seperti saat macet orang bingung kok sepi banget tidak ada suaranya. Ditanya sama anak RX-King di jalan yang penasaran," kata Ario.

Bentuk motor motor asli dapat dikatakan masih 80 persen. Perbedaannya hanya bentuk panel meter yang sudah digital, kemudian tanpa knalpot dan rantai.

Hub belakang menjadi tempat motor listrik bersemayam. Bagian mesin jadi tempat baterai, sedangkan kepala silinder merupakan tempat kontroler.

"Bentuk baterai dan kontrolernya dibuat mirip mesin aslinya. Jadi memang dibuat seperti bentuk standarnya," kata Ario.

Komponen yang dipakai juga bukan "kaleng-kaleng." Sengaja dibuat seperti itu supaya citra RX-King tidak hilang. Tenaga tetap ada cuma kini beralih jadi elektrik.

"Bagus buat performa tapi bukan buat jarak. Kalau orang mementingkan jarak yang ini tidak," ungkapnya.

Spesifikasi

Baterai disokong catu daya berkapasitas 71.4V 30Ah didukung motor listrik atau dinamo dari QS dengan daya 3000W 60V. Sedangkan kontroler dari Kelly KLS-S 7230.

Motor juga dibekali fitur regenerative braking. Lewat fitur ini motor dapat tambahan untuk mengisi daya baterai 15 persen. Pengoperasiannya lewat bekas tuas kopling.

"Top speed 85 kpj tapi kalau saya 80 kpj. Lumayan kencang. Gak bagus buat jarak tapi feeling RX-King dapat," kata Ario.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/23/134100915/bukan-sembarang-yamaha-rx-king-king-ini-berjantung-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke