JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan jadi tuan rumah dua kejuaraan balap sepeda motor paling bergengsi di dunia, yaitu MotoGP dan WorldSBK, yang digelar di Sirkuit Mandalika.
Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, bertipe sirkuit jalan raya. Meski berstatus sirkuit balap yang dibangun di jalan umum lapisan aspal yang digunakan tidak sembarangan.
Dwianto Eko Winaryo, Direktur Kontruksi dan Pengembangan dari Mandalika Grand Prix Associaton (MGPA), mengatakan, lapisan permukaan sirkuit memakai material terbaik.
"Kami mencoba mencoba mencari tahu pebalap itu kepinginnya seperti apa, kami dapat input bahwa dengan tipe aspal Stone Mastic Asphalt (SMA), memberikan makro tekstur yang lebih baik buat pebalap," katanya dalam konferensi virtual, Rabu (1/9/2021).
Dwi mengatakan, SMA memberikan grip yang baik dan pada saat yang sama memberikan resistensi yang baik saat pebalap melakukan pengereman.
"Seakan-akan pada saat mereka akselerasi itu mendapat gripnya dan saat deselerasi mereka juga bisa mengontrol motornya dengan baik," katanya.
Dwi mengatakan untuk membuat lapisan permukaan ini tidak mudah. Bahkan tim di lapangan harus bolak-balik mencobanya di laboratorium.
"Bahkan batu yang akan kami gunakan karena tidak ada tesnya di sini polished stone value, batu itu dikirim ke Irlandia untuk dilakukan tes di sana setiap dua minggu," katanya.
"Karena tiap dua minggu kami produksi dan itu harus dipantau. Jadi yang cukup istimewa ialah jenis lapisan aspal di surface memakai SMA," kata Dwi.
Selain itu kata Dwi, campuran aspalnya juga punya karakteristik tingkat tinggi.
"Materialnya kami memakai yang sudah dipakai di beberapa sirkuit terbaru, aspalnya ini performance grade 82 di mana sebelumnya yang paling tinggi hanya 76," katanya.
"Pada saat ini kita ada opsi seperti itu dan kami coba manfaatkan semaksimal itu. Ada produk yang cukup baik dan ini terbaik di pasaran yang kita pakai," kata Dwi.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/03/104200915/bahas-seberapa-spesial-spesifikasi-aspal-sirkuit-mandalika