Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sopir Bus dan Truk Jangan Hanya Andalkan Hard Skill

JAKARTA, KOMPAS.com – Kendaraan niaga belakangan kerap mengalami kecelakaan lalu lintas. Karena ukuran yang besar, insiden yang melibatkan bus dan truk bisa merugikan kendaraan lain di sekitarnya.

Seperti kecelakaan yang menimpa bus Sugeng Rahayu belum lama ini. Karena sopir yang melanggar lalu lintas, pengendara sepeda motor dan truk yang sedang parkir ikut jadi korban.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, selain faktor teknis, rupanya ada faktor non teknis yang menghinggapi permasalahan ini.

“Rata-rata pengemudi truk yang SIM-nya advance (B1 atau B2) itu mengemudi mengandalkan hard skill, jarang yang mengemudi dengan perilaku yang benar,” ujar Sony, kepada Kompas.com (2/9/2021).

“Sehingga ketika dihadapkan pada kondisi emergency yang dilakukan hanya dua, ngerem atau menghindar. Perkara selamat itu nanti,” kata dia.

Menurut Sony, hard skill bagi sopir kendaraan niaga memang penting. Tapi mengemudi tanpa mementingkan soft skill juga bisa membahayakan.

“Hard skill itu mengemudi dengan mengandalkan operasional, sifatnya reaktif, berisiko tinggi kecelakaan,” ucap Sony.

“Soft skill itu mengemudi dengan perilaku yang baik, sifatnya proaktif. Seperti jaga jarak, jaga kecepatan, berpikir rasional dan lain-lain,” tuturnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/02/172100615/sopir-bus-dan-truk-jangan-hanya-andalkan-hard-skill

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke