Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalihan Jalur Truk Tonase Besar di Kretek, Ini Tanggapan Aptrindo

BREBES, KOMPAS.com - Jalan Layang Kretek sebagai salah satu proyek skala nasional di jalur lintas tengah Jawa Tengah ini dibangun sebagai solusi atas kemacetan yang kerap terjadi.

Sebab jalur padat lalu lintas ini berpotongan dengan perlintasan kereta api di titik Desa Paguyangan, Bumiayu.

Namun sejak resmi difungsikan pada tahun 2017 silam, fly over ini jadi sorotan masyarakat karena sering menimbulkan kecelakaan hingga memakan korban jiwa.

Sebagai salah satu tindakan pencegahan, sejak Sabtu (21/8/2021) lalu, Kementerian Perhubungan bersama personel TNI dan Kepolisian menyelenggarakan operasi penegakan hukum di Jembatan Timbang Ajibarang. 

Penegakan hukum yang dimaksud adalah pelarangan truk dengan jumlah Berat Diizinkan (JBI) di atas 8 ton untuk melintasi Jalan Layang Kretek, dengan kata lain truk dengan tonase besar di atas patokan tersebut wajib untuk mencari jalur lain.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng & DIY Agus Pratiknyo pun mengatakan kebijakan baru ini justru merugikan kegiatan perekonomian masyarakat di eks-karesidenan Banyumas Raya.

"Larangan melintas truk dengan JBI diatas 8 ton yang dialihkan agar memutari hampir sepertiga pulau Jawa ini secara otomatis membuat pembengkakan biaya transportasi bahan baku industri, hasil bumi, dan hasil UMKM dari 4 Kabupaten di eks-karesidenan Banyumas," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/8/2021).

Dengan jalur yang memutar, tentu waktu tempuh angkutan barang juga akan lebih lama. Dapat dipastikan akan ada keterlambatan pengantaran logistik di sejumlah daerah.

Ia menilai keputusan untuk mengalihkan jalur truk bertonase besar agar tidak melintasi Jalan Layang Kretek malah kontra produktif dengan upaya untuk menekan biaya produksi di sektor industri.

Lebih lanjut Agus berpendapat bahwa untuk jangka panjang, harusnya ada perbaikan dan peningkatan kualitas infrastruktur dan sarana pendukung di Jalan Layang Kretek seaman mungkin. Pengalihan jalur ini seolah menjadikan truk sebagai kambing hitam.

"Sebenarnya ada beberapa opsi lain yang lebih masuk akal untuk dilakukan sebagai win-win solution daripada harus mematikan salah satu jalur distribusi logistik yang termasuk paling vital di Pulau Jawa. Pilihannya adalah mengubah design fly over tersebut atau membuat jalur lain yang lebih aman daripada seluncuran curam dan panjang ini," katanya menambahkan.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/27/131200415/pengalihan-jalur-truk-tonase-besar-di-kretek-ini-tanggapan-aptrindo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke