Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Kenapa Isi Radiator Mobil Tidak Boleh Pakai Air Keran

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengisi air radiator mobil menggunakan air keran masih kerap dilakukan oleh sebagian pemilik kendaraan bermotor di Indonesia karena lebih praktis serta hemat biaya.

Apalagi secara fungsi tidak jauh berbeda dengan cairan khusus atau coolant, yakni untuk mendinginkan suhu di dalam mesin melalui penyaluran sirkulasi ke dalam sistem dengan menggunakan pompa.

Cairan tersebut akan mengalir ke dalam jalur di sekitar silinder blok mesin dan kembali lagi ke thermostat. Namun tahukah Anda, ternyata prilaku tersebut dapat menimbulkan kerugian jika dilakukan terus-menerus.

Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Sapta Agung Nugraha mengatakan, air biasa sebenarnya tidak bisa mendinginkan suhu mesin secara maksimal dan optimal. Sehingga, dalam penggunaan yang lama akan mengakibatan hambatan.

"Selain itu, coolant juga mampu menahan korosi di dalam saluran radiator hingga water jacket di dalam mesin. Kalau air keran tidak memiliki fungsi itu," katanya kepada Kompas.com.

Sapta melanjutkan, bila pemilik selalu menggunakan coolant untuk mengisi air radiator mobilnya maka risiko terjadi endapan yang berpotensi buntu dapat diminimalisir.

"Dampaknya jangka panjang, jadi jangan terlalu sering menggunakan air biasa pada radiator. Cukup menjadi pilihan bila terdesak saja, bukan yang utama," ujar dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/06/112426015/alasan-kenapa-isi-radiator-mobil-tidak-boleh-pakai-air-keran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke