JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi penjualan kendaraan bermotor roda empat di pasar dalam negeri mulai menunjukkan pemulihan setelah anjlok karena pandemi virus corona alias Covid-19 sejak tahun lalu.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto menyatakan, pergerakkan positif tersebut tidak lepas dari hadirnya berbagai insentif dari pemerintah berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di 1 Maret 2021 lalu.
"Penjualan kita drop sampai 532.000 unit atau hampir 50 persen. Tapi saat ini sudah mulai menunjukkan pertumbuhan baik setelah hadirnya insentif mulai Maret 2021," katanya dalam webinar bertajuk Sektor Otomotif Nasional, Mengubah Tantangan Menjadi Peluang, Kamis (10/6/2021).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pada pencapaian wholesales di periode terkait kala itu mencapai 85.000 unit. Kemudian terus positif sampai deengan Mei 2021.
"Di Maret-April kita mengetahui dengan adanya PPnBM untuk kendaraan 1500 cc memang kita lihat lonjakan (penjualan) cukup tinggi di whosales jadi 85.000 unit di Maret lalu. Sementara Mei 2021 ada penurunan karena jumlah hari kerja lebih sedikit," ujar dia.
"Kita yakin bahwa sampai akhir tahun bisa mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu 750.000 unit. Kemudian tahun depan mulai kembali ke level normal, yakni 1,2 juta unit per tahun," lanjut Jongkie.
Harapan serupa juga dikatakan Sekertaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara dalam kesempatan terpisah. Tapi, ia tidak ingin terlalu gembira dengan pencapaian tiga bulan ini.
"Agaknya hingga akhir tahun ini belum bisa mencapai penjualan normal, tapi sesuai target kami di awal. Sebab, mulai Juni 2021 insentif PPnBM yang diberikan berkurang jadi 50 persen, jadi kita lihat dahulu dampaknya seperti apa," ucap Kukuh.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/10/192100415/penjualan-mobil-bergerak-positif-target-tahunan-bisa-tercapai