Yamaha Optimistis Pasar Motor Sport Tetap Terjaga

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar sepeda motor nasional saat ini dikuasai oleh skuter otomatik atau skutik. Kemudian disusul motor bebek atau moped, dan terakhir tipe motor sport.

Sepanjang 2020, skutik menguasai pasar 87,9 persen, bebek sebesar 6,1 persen, dan sport 6 persen. Lalu pada 2021, sampai dengan April, skutik sebesar 86,9 persen, bebek 7,2 persen, dan sport 6 persen.

Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan, meski pasarnya tidak besar, konsumen motor sport tetap terjaga.

"Demand (motor sport) tergerus karena banyak konsumen yang lebih memilih kategori matik. Tapi, tiga tahun belakangan ini sebetulnya motor sport yang cukup besar," kata Anton di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Anton mengatakan, peminat motor sport saat ini ialah mereka yang ingin berbeda dari mayoritas pemakai motor zaman sekarang.

"Masih banyak peminat motor sport, tetapi mereka lebih cenderung ingin menunjukkan karakter pemilik masing-masing," katanya.

Saat ini Yamaha Indonesia punya banyak varian di motor sport, baik naked maupun full fairing, mulai dari kelas 150 cc, 250 cc, dan beberapa motor besar yang didatangkan secara CBU.

"Mulai dari Vixion, kemudian R-Series, MT-Series, dan dua tahun terakhir ini ada XSR 155 dan WR 155R membuat motor-motor ini (motor sport) naik lagi, digemari kembali," ujarnya.

Meski demikian, Anton enggan menyebut model mana yang paling laris di pasaran. Anton hanya mengatakan, sekian banyak model yang ada itu hadir untuk mengakomodasi keinginan konsumen.

"Yamaha tidak memilih salah satu segmen saja, kita declare kita punya produk sport di semua kategori ada. Jadi di naked versi jalanan, versi racing di R-Series, kita punya semua," ucapnya.

"Jadi konsumen bisa pilih dan itu ialah harapan kami, di mana motor bukan sekadar alat transportasi, tapi bagaimana motor itu menunjukkan karakter itu sendiri," kata Anton.