JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi anak-anak yang menghentikan truk di pinggir jalan saat ini semakin meresahkan. Mereka turut merekam aksinya demi mencipatakan konten sebagai ajang pamer keberanian demi viral di media sosial.
Namun, beberapa kali aksi ini dilakukan, sang anak tersebut menjadi korban, bahkan bisa meregang nyawa. Hal ini dikarenakan truk yang memiliki muatan besar, tidak bisa berhenti mendadak layaknya kendaraan kecil.
Lalu apa yang bisa dilakukan pengemudi truk untuk mencegah terjatuhnya korban dari kelakuan anak-anak yang meresahkan?
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, pengemudi truk hanya bisa melakukan antisipasi jika dari jauh melihat ada segerombolan anak di pinggir jalan.
“Kalau melihat ada anak-anak kecil di bahu jalan, sebelum mereka memberhentikan truk, pengemudi sudah mengantisipasi dengan membaca situasi. Kebiasaan anak-anak ini sering menyetop truk,” ucap Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Antisipasi bisa dilakukan dengan melakukan perlambatan dari jauh. Sehingga jika anak-anak tadi menyetop truk secara paksa, pengemudi bisa menghentikan kendaraannya dengan aman tanpa menabrak.
“Tapi sayangnya, baik dari perilaku anak-anak yang tidak aman juga disikapi dengan pengemudi yang tidak aman. Pengemudi tidak pernah belajar dari pengalaman mereka selama ini yaitu adanya pemberhentian tiba-tiba oleh anak kecil,” kata Jusri.
Jadi baik dari anak-anak, mereka harus disosialisasikan oleh orang tuanya kalau perilaku seperti itu berbahaya. Kemudian sebagai sopir juga harus menyikapi kalau ada kemungkinan gerombolan anak kecil yang menyetop truk tiba-tiba di pinggir jalan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/03/112200315/anak-anak-menghentikan-truk-semakin-meresahkan-pengemudi-